Smelter Gresik Siap Pacu Produksi Katoda Tembaga Hingga 600 Ribu Ton pada Akhir 2025
PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan bahwa smelter mereka yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, akan segera mencapai kapasitas produksi penuh katoda tembaga pada akhir tahun 2025. Direktur Utama PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan optimisme ini dalam sebuah forum di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Wenas menjelaskan bahwa smelter tersebut telah memulai kembali operasionalnya dan diperkirakan akan mulai memproduksi katoda tembaga dalam waktu sekitar tiga minggu. Ia menambahkan, "Akhir tahun akan mulai produksi kapasitas penuh, yaitu 500.000 sampai 600.000 ton katoda tembaga."
Saat ini, smelter telah memulai proses memasukkan konsentrat tembaga ke dalam tungku pembakaran. Wenas berharap proses ini berjalan lancar tanpa gangguan. Selain tembaga, PTFI juga berencana untuk meningkatkan produksi emas dari olahan lumpur anoda smelter PTFI dan PT Smelting. Proyeksi produksi emas hingga akhir 2025 mencapai 32 ton.
PTFI akan memulai pengolahan lumpur anoda dengan kapasitas 40 persen pada bulan Juni, yang kemudian akan ditingkatkan menjadi 50 persen pada bulan Juli. Sebelumnya, PTFI telah menyelesaikan perbaikan smelter tembaga di Gresik yang sempat terhenti akibat kebakaran pada Oktober 2024. Chairman of the Board Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson, bahkan turun langsung ke Gresik untuk memastikan kelancaran operasional smelter tersebut.
Smelter yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik ini menjadi investasi strategis bagi PTFI dalam meningkatkan produksi tembaga dan emas, serta mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan beroperasinya smelter ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor katoda tembaga dan meningkatkan nilai tambah produk mineral dalam negeri.
Berikut adalah poin-poin penting terkait perkembangan smelter Gresik:
- Smelter telah memulai kembali operasionalnya.
- Produksi katoda tembaga diperkirakan dimulai dalam tiga minggu.
- Target produksi katoda tembaga 500.000-600.000 ton pada akhir 2025.
- Produksi emas dari lumpur anoda ditargetkan 32 ton hingga akhir 2025.
- PTFI meningkatkan kapasitas pengolahan lumpur anoda secara bertahap.
- Smelter berlokasi di KEK Gresik.
Operasional kembali smelter Gresik menjadi angin segar bagi industri pertambangan Indonesia. Peningkatan produksi katoda tembaga dan emas akan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional dan mendukung program hilirisasi mineral yang dicanangkan pemerintah.