PPP Lirik Andi Amran Sulaiman sebagai Kandidat Kuat Ketua Umum, Rommy Ungkap Dukungan Jokowi
Mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Rommy), mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian saat ini, Andi Amran Sulaiman, menjadi salah satu tokoh yang dipertimbangkan secara serius untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain nama Amran, beberapa tokoh lain seperti Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial.
Rommy menjelaskan bahwa kondisi PPP saat ini membutuhkan figur pemimpin yang kuat dan memiliki kemampuan luar biasa untuk membawa partai kembali ke parlemen. "Mengingat sejarah sejak 1998 menunjukkan bahwa partai yang gagal menembus Senayan sangat sulit untuk kembali, maka dibutuhkan extra ordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP," ujarnya kepada wartawan. Upaya pendekatan terhadap sejumlah tokoh potensial pun dilakukan, didasari keyakinan bahwa mereka memiliki kapasitas yang dibutuhkan, baik dari segi kepemimpinan maupun sumber daya.
Rommy mengungkapkan bahwa dirinya bahkan sempat mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk bergabung dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024. Namun, fokus saat ini tertuju pada Andi Amran Sulaiman, yang dinilai memiliki kualitas dan totalitas yang dibutuhkan untuk memimpin partai. Dukungan terhadap Amran, menurut Rommy, juga didasari oleh pandangan pribadi dan diskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata Rommy. Selain nama-nama yang muncul atas inisiatifnya sendiri, Rommy menyebutkan bahwa Agus Suparmanto juga didorong oleh Gus Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah) untuk menjadi kandidat.
Lebih lanjut, Rommy mengungkapkan bahwa dirinya bersama Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono telah menjalin silaturahmi dengan Andi Amran Sulaiman pada bulan Ramadan lalu. Ia melihat adanya keselarasan pandangan dari Mardiono mengenai potensi Amran untuk memimpin PPP di masa depan. Rommy menceritakan bahwa Mardiono bahkan mengumpulkan belasan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di guest house pribadi Amran di Makassar setelah Lebaran. Hal ini, menurut Rommy, mengindikasikan bahwa Mardiono telah menerima Amran sebagai calon pemimpin PPP.
Rommy menegaskan bahwa munculnya nama Amran bukanlah atas dorongan langsung dari Presiden Jokowi. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya meminta pandangan Jokowi mengenai cara paling efektif untuk mengembalikan PPP ke Senayan. Dari sejumlah nama yang diajukan, Jokowi menilai Amran sebagai figur yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di tahun 2029 mendatang. Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah pengalaman Amran sebagai menteri dalam kabinet Jokowi pada periode pertama.
Menanggapi isu yang beredar mengenai upaya pengusaha Haji Isam untuk mengakuisisi PPP melalui kerabatnya (Andi Amran Sulaiman), Rommy membantah hal tersebut. Ia menegaskan bahwa Haji Isam tidak membutuhkan akuisisi partai manapun, mengingat posisinya sebagai pengusaha sukses dengan jaringan komunikasi yang luas. Rommy menggambarkan situasi yang terjadi di PPP sebagai upaya saling melengkapi dan mencari solusi untuk kemajuan partai.