Volvo Cars Umumkan Restrukturisasi Global, Pangkas Ribuan Pekerja

Produsen otomotif asal Swedia, Volvo Cars, mengambil langkah strategis dengan mengumumkan rencana restrukturisasi global yang berdampak pada ribuan karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan beradaptasi dengan perubahan dinamis di industri otomotif global.

Tindakan ini mencakup pengurangan jumlah karyawan secara signifikan, dengan perkiraan mencapai 3.000 posisi, terutama di negara asal perusahaan, Swedia. Inisiatif restrukturisasi ini merupakan respons terhadap tantangan ekonomi dan perubahan pasar yang signifikan, termasuk tekanan tarif perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Tujuannya adalah untuk mencapai penghematan biaya sebesar 18 miliar kronor Swedia, setara dengan sekitar US$ 1,89 miliar atau Rp 30,61 triliun.

CEO Volvo Cars, Håkan Samuelsson, menyatakan bahwa keputusan ini sulit tetapi diperlukan untuk membangun perusahaan yang lebih kuat dan lebih tangguh di masa depan. Industri otomotif sedang menghadapi periode yang penuh tantangan, dan Volvo Cars perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, Volvo Cars akan mengurangi jumlah konsultan yang mereka gunakan di Swedia sekitar 1.000 orang. Selain itu, sekitar 1.200 karyawan di Swedia dan sejumlah karyawan di pasar global lainnya juga akan terdampak. Rencana efisiensi ini sebelumnya diumumkan pada tanggal 29 April, yang mencakup pengurangan investasi dan pemangkasan pekerjaan di seluruh operasi global perusahaan.

Volvo Cars juga menarik panduan keuangannya untuk tahun 2025 dan 2026, mengutip tekanan tarif pada sektor otomotif. Ketidakpastian seputar tarif perdagangan diperkirakan akan memiliki dampak besar pada industri mobil, mengingat rantai pasokan global yang kompleks dan ketergantungan yang signifikan pada operasi manufaktur di berbagai wilayah, termasuk Amerika Utara.

Ancaman tarif yang diusulkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada impor dari Uni Eropa sempat memicu kekhawatiran dan menyebabkan penurunan tajam pada indeks otomotif Eropa. Meskipun ancaman tarif ditunda, ketidakpastian tetap ada dan terus mempengaruhi industri otomotif global. Uni Eropa sudah menghadapi tarif impor AS sebesar 25% untuk mobil, baja, dan aluminium, serta tarif timbal balik 10% untuk sebagian besar barang lainnya.

Berikut adalah poin-poin penting dari restrukturisasi Volvo Cars:

  • Pengurangan sekitar 3.000 karyawan secara global.
  • Penghematan biaya sebesar 18 miliar kronor Swedia.
  • Pengurangan jumlah konsultan di Swedia sebanyak 1.000 orang.
  • Penarikan panduan keuangan untuk tahun 2025 dan 2026.
  • Respons terhadap tekanan tarif dan ketidakpastian ekonomi global.

Restrukturisasi ini menandai babak baru bagi Volvo Cars saat mereka berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan membangun bisnis yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan di masa depan.