Badan Gizi Nasional Optimis Capai Target Penerima Manfaat Makan Bergizi Gratis di Tahun 2025
Badan Gizi Nasional (BGN) terus berupaya merealisasikan target ambisius untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan keyakinannya bahwa target ini dapat tercapai asalkan proses verifikasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan sesuai rencana.
"Kami optimis target yang dicanangkan Bapak Presiden di penghujung tahun 2025, yakni melayani 82,9 juta penerima manfaat, akan segera terwujud," ujar Dadan saat berkunjung ke Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Jawa Timur, pada Senin (26/5/2025).
Untuk memperluas jangkauan program MBG, BGN berencana menambah 1.000 SPPG khusus yang akan melayani para santri di pesantren. Selain itu, sebanyak 1.542 SPPG lainnya akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini, BGN juga tengah memproses verifikasi terhadap 14.000 calon mitra SPPG.
Dadan menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 1.579 SPPG yang beroperasi dan melayani 4,2 juta penerima manfaat. Dengan penambahan 1.000 SPPG baru, jumlah SPPG yang beroperasi akan mencapai 2.500. Selain itu, BGN juga berencana membangun 1.542 SPPG melalui APBN.
"Alhamdulillah, saat ini sudah ada 1.579 SPPG yang beroperasi dan melayani 4,2 juta penerima manfaat. Jika ditambah 1.000 SPPG baru, jumlahnya akan menjadi 2.500. Kami juga sedang memverifikasi sekitar 14.000 calon mitra yang akan bekerja sama dengan BGN. Selain itu, BGN sendiri sedang merencanakan pembangunan 1.542 SPPG melalui APBN," jelas Dadan.
BGN telah menerima pagu indikatif sebesar Rp 217 triliun untuk tahun 2026, meningkat signifikan dari Rp 121 triliun pada tahun 2025. Peningkatan anggaran ini menunjukkan bahwa BGN merupakan salah satu badan unggulan yang dibentuk oleh pemerintah.
"Badan Gizi adalah salah satu badan unggulan yang dibentuk oleh Bapak Presiden Prabowo, dengan dukungan anggaran yang memadai. Tahun ini saja, anggaran BGN mencapai Rp 121 triliun, yang terdiri dari Rp 71 triliun ditambah Rp 50 triliun. Tahun depan, kami telah menerima pagu indikatif sebesar Rp 217 triliun," ungkap Dadan.
Dadan menegaskan bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang pemerintah untuk menciptakan Generasi Emas 2045. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
"Alhamdulillah, program ini akan menghasilkan Generasi Emas 2045. Ini adalah investasi terbesar pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM kita di masa depan," pungkasnya.
Berikut adalah rincian rencana BGN:
- Target penerima manfaat MBG tahun 2025: 82,9 juta
- Penambahan SPPG untuk pesantren: 1.000
- SPPG yang didanai APBN: 1.542
- SPPG yang sudah beroperasi: 1.579
- Penerima manfaat yang sudah dilayani: 4,2 juta
- Calon mitra SPPG yang sedang diverifikasi: 14.000
- Pagu indikatif BGN tahun 2026: Rp 217 triliun