Pergeseran Musim Haji: Arab Saudi Bersiap Menyambut Ibadah di Tengah Sejuknya Musim Dingin Mulai 2026

Arab Saudi diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengumumkan bahwa musim haji 2025 akan menjadi tahun terakhir pelaksanaan ibadah haji yang bertepatan dengan musim panas. Mulai tahun 2026, secara bertahap ibadah haji akan memasuki musim yang lebih sejuk.

Perubahan ini menandai berakhirnya siklus panjang ibadah haji yang dilaksanakan di tengah terik matahari. Fenomena musim haji di tengah musim panas diprediksi baru akan kembali terjadi 17 tahun mendatang, tepatnya pada tahun 2042. Ibadah haji sendiri mengikuti kalender Hijriah, yang memiliki selisih sekitar 10 hari dengan kalender Masehi. Akibatnya, waktu pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya bergeser, dan dalam beberapa tahun terakhir, pergeseran ini menyebabkan ibadah haji seringkali jatuh pada puncak musim panas.

Tantangan Musim Panas dan Upaya Mitigasi

Beberapa tahun terakhir, jemaah haji menghadapi tantangan cuaca panas yang ekstrem. Suhu di Mekkah pada musim haji 2024 lalu mencapai puncaknya antara 46 hingga 51 derajat Celsius. Akibatnya, ribuan jemaah mengalami sengatan panas, dan sebagiannya bahkan berujung pada kematian. Data mencatat lebih dari 2.760 kasus sengatan panas pada salah satu hari terpanas selama musim haji 2024.

Menghadapi tantangan ini, Pemerintah Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah mitigasi. Penambahan area berteduh, penyediaan air minum yang lebih banyak, penempatan unit pendingin udara portabel, dan kampanye publik tentang pencegahan sengatan panas adalah beberapa upaya yang telah dilakukan. Selain itu, jaringan pemantauan cuaca diperluas dengan pemasangan 33 stasiun cuaca baru dan penggunaan sistem radar bergerak untuk meningkatkan pelacakan iklim secara real-time di zona haji.

Persiapan Musim Haji 2025

Musim haji 2025 diperkirakan akan menampung lebih dari 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia. Meskipun menjadi musim haji terakhir di tengah panasnya musim panas, pihak berwenang berupaya agar ibadah haji ini tetap aman dan nyaman. Pergeseran ke musim yang lebih sejuk diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia dan mereka yang kurang toleran terhadap panas.

Dampak Positif Perubahan Musim

Perubahan musim ini dianggap sebagai langkah maju untuk menjadikan ibadah haji lebih berkelanjutan dan mudah diakses. Kondisi cuaca yang lebih sejuk akan mengurangi risiko kesehatan terkait panas, meningkatkan kenyamanan jemaah, dan memungkinkan lebih banyak orang untuk melaksanakan ibadah haji.

Dengan berakhirnya musim haji di tengah musim panas, Arab Saudi bersiap untuk era baru penyelenggaraan ibadah haji yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh jemaah dari seluruh dunia.