Meningkatnya Kasus Kekerasan Seksual: Psikolog Bagikan Strategi Pencegahan Efektif

Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan kembali mencuat, memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Insiden terbaru, dugaan pelecehan verbal yang menimpa seorang siswi SMP di Depok oleh oknum guru, menambah daftar panjang kasus serupa.

Terungkapnya kasus ini bermula dari beredarnya rekaman percakapan antara korban dan pelaku di grup WhatsApp kelas pada tanggal 13 Maret 2025. Selain itu, media sosial juga dihebohkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi 'begal payudara' oleh seorang pengendara motor. Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat berpura-pura bertanya sebelum melakukan tindakan tidak senonoh terhadap seorang perempuan yang tengah berjalan kaki.

Merespon tren yang mengkhawatirkan ini, psikolog Meity Arianty memberikan panduan praktis bagi perempuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari potensi kekerasan seksual. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang disarankan:

  • Tingkatkan Kesadaran Situasional: Meity menekankan pentingnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar sebagai langkah awal pencegahan. Kewaspadaan harus dijaga bahkan saat berinteraksi dengan orang yang dikenal. Menurutnya, kelalaian dapat membuka celah bagi pelaku. Pelecehan dapat terjadi dari orang terdekat, oleh karena itu, penting untuk selalu waspada tanpa terkecuali.

  • Tegakkan Batasan yang Jelas: Psikolog Meity menyoroti bahwa kekerasan seksual seringkali terjadi karena adanya kesempatan. Oleh karena itu, perempuan harus mampu menjaga diri dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain. Menjaga jarak dan batasan, terutama dengan orang yang belum dikenal, dapat secara signifikan mengurangi risiko menjadi korban.

  • Waspada di Ruang Publik: Fokus pada lingkungan sekitar sangat penting saat berada di tempat umum. Kebiasaan menggunakan ponsel saat berjalan dapat mengalihkan perhatian dan membuat seseorang rentan terhadap pelaku kejahatan. Kondisi jalan yang sepi atau minim penerangan juga dapat meningkatkan risiko. Meity menyarankan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat bepergian sendirian.

  • Berhati-hati di Lingkungan yang Dianggap Aman: Sekolah seharusnya menjadi zona aman bagi siswa. Namun, kasus pelecehan yang melibatkan teman sebaya hingga tenaga pengajar menunjukkan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan. Meity menyarankan agar siswa fokus dan waspada terhadap perilaku mencurigakan dari teman sekelas. Jika merasakan tanda-tanda pelecehan, baik verbal maupun non-verbal, segera laporkan kepada pihak sekolah atau orang yang dipercaya. Dorong juga keberanian untuk membantu teman atau orang lain yang menjadi target pelecehan.

  • Percaya pada Intuisi: Insting seringkali menjadi alarm dini saat berada dalam situasi yang mencurigakan atau tidak aman. Meity menjelaskan bahwa insting dapat membantu menghindari situasi yang tidak nyaman atau potensi bahaya di masa depan. Jika merasa tidak nyaman atau memiliki firasat buruk, segera tinggalkan situasi tersebut atau cari bantuan. Percayalah pada naluri Anda sebagai langkah pencegahan awal.