Sentimen Positif Penundaan Tarif AS Dongkrak Bursa Saham Eropa

Pasar Saham Eropa Bereaksi Positif Terhadap Penundaan Tarif AS

Bursa saham Eropa mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari Senin (26/5/2025), didorong oleh sentimen positif setelah mantan Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif sebesar 50 persen terhadap produk-produk Uni Eropa. Keputusan ini disambut baik oleh para investor, yang sebelumnya khawatir akan dampak negatif perang dagang yang lebih luas.

Indeks Stoxx 600 Pan-Eropa memimpin kenaikan dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 1 persen, di mana seluruh sektor menunjukkan kinerja positif. Indeks CAC 40 Perancis melonjak 1,2 persen, sementara DAX Jerman mengalami kenaikan yang lebih besar, yaitu 1,6 persen. Pasar saham Inggris tidak beroperasi karena libur nasional.

Sektor otomotif Eropa menjadi salah satu yang paling diuntungkan dari penundaan tarif ini. Setelah sebelumnya mengalami kerugian sebesar 3 persen, saham-saham perusahaan otomotif berhasil rebound dan ditutup dengan kenaikan 1,7 persen. Industri otomotif sangat rentan terhadap kebijakan tarif AS, mengingat kendaraan dan mesin merupakan komoditas ekspor utama Uni Eropa ke Amerika Serikat. Produsen mobil asal Jerman seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 2 persen, 2 persen, dan 2,6 persen.

Selain itu, saham Zealand Pharma juga mencuri perhatian dengan melonjak ke posisi teratas indeks Stoxx 600, mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen. Kenaikan ini didorong oleh keputusan Cantor Fitzgerald untuk mempertahankan rekomendasi overweight pada saham perusahaan tersebut.

Penundaan tarif ini merupakan perubahan arah yang signifikan dari pernyataan Trump sebelumnya. Pada hari Jumat sebelumnya, Trump menyerukan penerapan tarif sebesar 50 persen terhadap barang-barang Uni Eropa, dengan alasan bahwa blok tersebut sulit diajak bekerja sama dan negosiasi perdagangan tidak membuahkan hasil. Rencana awal adalah tarif tersebut akan mulai berlaku pada tanggal 1 Juni. Namun, setelah berdiskusi dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, Trump akhirnya setuju untuk menunda penerapan tarif hingga 9 Juli.

Ursula von der Leyen menyambut baik keputusan penundaan tersebut dan menyatakan bahwa Uni Eropa siap untuk mempercepat pembicaraan dengan Amerika Serikat. Melalui akun X miliknya, Von der Leyen menyampaikan bahwa Uni Eropa siap untuk memajukan pembicaraan dengan cepat dan tegas.

Di sisi lain, pasar saham Asia menunjukkan kinerja yang beragam. Bursa saham Jepang dan Korea Selatan mencatatkan kenaikan, sementara pasar saham China dan Hong Kong mengalami penurunan. Pasar saham AS tidak beroperasi pada hari Senin karena libur Memorial Day.

Sebelumnya, pada hari Jumat, saham-saham di Wall Street mengalami tekanan jual setelah ancaman Trump untuk mengenakan tarif baru pada Uni Eropa dan perusahaan teknologi raksasa, Apple. Dengan adanya penundaan tarif ini, diharapkan sentimen positif dapat berlanjut di pasar saham global.

Dengan demikian, penundaan penerapan tarif oleh mantan Presiden Trump memberikan angin segar bagi pasar saham Eropa, khususnya sektor otomotif. Investor kini menantikan perkembangan lebih lanjut dalam pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Analisis Lebih Lanjut

Penundaan tarif ini dapat dianggap sebagai langkah positif dalam meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa. Namun, perlu diingat bahwa penundaan ini bersifat sementara dan risiko penerapan tarif di masa depan masih tetap ada. Investor perlu terus memantau perkembangan situasi dan mempertimbangkan dampaknya terhadap portofolio investasi mereka.

  • Implikasi Makroekonomi: Perang tarif yang berkepanjangan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global. Penundaan tarif ini setidaknya memberikan sedikit ruang bernapas bagi ekonomi Eropa.
  • Sektor yang Terdampak: Selain otomotif, sektor lain yang berpotensi terdampak oleh kebijakan tarif adalah sektor pertanian, manufaktur, dan teknologi.
  • Strategi Investasi: Investor perlu melakukan diversifikasi portofolio dan mempertimbangkan aset-aset yang relatif aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.