Investasi Global Mengalir Deras: Konsorsium AS Pimpin Pembangunan Rusun Senilai Rp 6 Triliun di IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus memacu daya tarik investasi global, ditandai dengan keterlibatan konsorsium pimpinan Amerika Serikat dalam proyek pembangunan rumah susun (rusun) senilai Rp 6 triliun. Inisiatif ini menjadi bagian integral dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang digagas oleh Otorita IKN, dengan tujuan utama menyediakan hunian yang layak bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat umum yang akan menjadi penghuni ibu kota baru.
Konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat ini, yang terdiri dari PJ-IC International, Bee-Invest, Ozturk Holdings, dan Promec Joint Venture, telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak dari Brunei, Turkiye, dan Spanyol. Kolaborasi lintas negara ini mencerminkan komitmen bersama untuk mewujudkan visi IKN sebagai kota yang cerdas dan berkelanjutan. Fokus utama konsorsium ini adalah membangun 20 tower rusun di kawasan IKN, yang diharapkan mampu menampung ribuan penghuni, termasuk ASN dan personel pertahanan keamanan (Hankam).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh konsorsium ini, yang menurutnya menjadi bukti nyata daya tarik IKN di mata investor global. Partisipasi aktif dari konsorsium Amerika Serikat, bersama dengan mitra-mitra internasionalnya, mengindikasikan bahwa strategi pembiayaan melalui skema KPBU telah mendapatkan respons positif dari pasar global.
Pembangunan rusun menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan IKN, sejalan dengan rencana pemindahan ASN dan personel Hankam yang dijadwalkan dimulai secara bertahap pada Maret 2025. Selain konsorsium yang dipimpin oleh Amerika Serikat, konsorsium dari Korea Selatan yang dipimpin oleh Samsung C&T dan PT Brantas Abipraya juga turut berpartisipasi dengan investasi senilai Rp 6,3 triliun untuk membangun 21 tower rusun. Dengan demikian, total investasi dari kedua konsorsium ini mencapai Rp 12,3 triliun untuk pembangunan 41 tower, menjadikannya salah satu proyek KPBU terbesar di IKN.
Agung Wicaksono menekankan bahwa kedua konsorsium raksasa ini merupakan pemrakarsa baru di luar investasi KPBU yang masuk sebelumnya, menandai peningkatan signifikan dalam total nilai proyek dengan skema KPBU, yang kini mencapai Rp 144,3 triliun. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan rusun tidak hanya diperuntukkan bagi ASN dan Hankam, tetapi juga bagi masyarakat umum, mencerminkan visi IKN sebagai kota yang inklusif dan layak huni bagi seluruh lapisan masyarakat.
Rincian Proyek Rusun IKN
- Konsorsium Pimpinan AS: 20 Tower Rusun
- Konsorsium Korea Selatan: 21 Tower Rusun
- Total Tower: 41 Tower
- Total Investasi: Rp 12,3 Triliun
Tujuan Pembangunan Rusun
- Menyediakan hunian bagi ASN dan Hankam
- Menyediakan hunian bagi masyarakat umum
- Mendukung visi IKN sebagai kota inklusif
Dengan pembangunan rusun yang melibatkan investasi global yang signifikan, IKN semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kota yang layak huni bagi seluruh warganya.