Tim SAR Hadapi Tantangan Buaya dalam Pencarian Awak Kapal di Sungai Cikeas
Upaya pencarian Rudiyanto (49), seorang awak kapal yang hilang setelah insiden di Sungai Cikeas, Babelan, Kabupaten Bekasi, menemui sejumlah kendala. Keberadaan buaya di sekitar muara sungai menjadi salah satu tantangan utama bagi tim SAR gabungan.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengungkapkan bahwa selain keberadaan buaya, arus sungai yang deras dan banyaknya sampah juga turut menghambat proses pencarian. Meskipun demikian, tim SAR telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi tantangan tersebut.
Menurut rencana operasi SAR, tim akan dibagi menjadi tiga kelompok yang akan menyisir area di sekitar muara sungai dan wilayah perairan laut. Tim SAR akan menerapkan berbagai teknik pencarian untuk memaksimalkan efektivitas operasi.
Insiden ini bermula saat delapan awak kapal melakukan uji coba manuver kapal rigid inflatable boat (RIB) di Sungai Cikeas pada Jumat, 23 Mei 2025. Saat melakukan manuver, kapal tersebut mengalami masalah sehingga menyebabkan dua awaknya terlempar ke sungai.
Salah satu korban, Musyafak (22), yang merupakan kru dari PT Tesco Indomaritim, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu, 24 Mei 2025, sekitar pukul 13.00 WIB. Jasad Musyafak ditemukan sekitar 7 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara itu, Rudiyanto (49) dari PT Mercury, masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Tim SAR terus berupaya untuk menemukan Rudiyanto dengan menghadapi berbagai tantangan yang ada. Diharapkan, upaya pencarian ini dapat segera membuahkan hasil dan Rudiyanto dapat segera ditemukan.