Kisah Angus Barbieri: Puasa Ekstrem Selama 382 Hari untuk Menurunkan Berat Badan
Di tengah beragam metode penurunan berat badan yang ada, kisah Angus Barbieri dari Skotlandia mencuat sebagai studi kasus ekstrem dan kontroversial. Pada tahun 1965, pria berusia 27 tahun dengan berat badan awal 207 kg ini memutuskan untuk menjalani puasa total selama 382 hari dengan pengawasan medis.
Kisah Barbieri bermula ketika ia mencari bantuan medis di Royal Infirmary of Dundee karena masalah obesitas. Awalnya, dokter menyarankan puasa singkat sebagai langkah awal untuk menurunkan berat badan. Namun, Barbieri merasa termotivasi untuk melanjutkan puasa tersebut hingga mencapai berat badan idealnya, yaitu 82 kg. Di bawah pengawasan ketat dokter, ia hanya mengonsumsi air, teh, kopi, dan minuman bersoda tanpa kalori. Sesekali, terutama pada minggu-minggu terakhir, ia menambahkan sedikit gula atau susu ke dalam tehnya.
Selama lebih dari setahun, Barbieri menjalani aktivitas sehari-hari di rumah dan secara rutin mengunjungi rumah sakit untuk pemeriksaan. Hasil tes gula darah menunjukkan bahwa ia mampu beraktivitas meskipun dalam kondisi hipoglikemia ekstrem, meyakinkan dokter bahwa ia benar-benar berpuasa. Laporan kasus yang diterbitkan dalam Postgraduate Medical Journal pada tahun 1973 mendokumentasikan secara rinci perjalanan diet ekstrem Barbieri ini.
Pada akhir puasanya, Barbieri berhasil mencapai berat badan 82 kg. Lima tahun kemudian, ia masih berhasil mempertahankan berat badannya di angka 89 kg. Kisah Barbieri ini menjadi catatan medis yang unik dan ekstrem.
- Minuman yang dikonsumsi:
- Air
- Teh (sesekali dengan sedikit gula atau susu)
- Kopi
- Air soda (bebas kalori)
Perlu ditekankan bahwa puasa ekstrem seperti yang dijalani Angus Barbieri sangat tidak dianjurkan dan dapat membahayakan kesehatan. Metode penurunan berat badan yang aman dan efektif sebaiknya dilakukan dengan konsultasi dokter atau ahli gizi, serta mengutamakan pola makan sehat dan olahraga teratur.