Inisiatif Nasional: Ribuan Satuan Pelayanan Gizi untuk Pesantren Tingkatkan Kesejahteraan Santri
Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan upaya peningkatan gizi bagi para santri di seluruh nusantara melalui pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berdedikasi khusus untuk lingkungan pesantren. Inisiatif ini diharapkan dapat menjangkau sebagian besar dari total populasi santri di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan optimisme terkait program ini saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan SPPG di Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Bangkalan, Jawa Timur. Menurutnya, keberadaan 1.000 SPPG ini akan memfasilitasi implementasi program makan bergizi gratis (MBG) bagi sekitar 3 juta santri. Mengingat jumlah total santri di Indonesia mencapai 5 juta jiwa, maka program ini berpotensi mencakup hingga 60% dari populasi santri secara keseluruhan.
Dadan menjelaskan bahwa total SPPG yang akan didirikan khusus untuk pesantren mencapai 1.142 unit. Sebelumnya, sebanyak 142 pesantren telah memulai program MBG di beberapa provinsi, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. SPPG yang telah beroperasi saat ini telah berhasil menjangkau lebih dari 500.000 santri. Santri dinilai sebagai salah satu kelompok penerima manfaat yang paling cepat dijangkau dan dilayani oleh program ini.
Secara kumulatif, saat ini terdapat 1.579 SPPG yang aktif beroperasi di seluruh Indonesia, melayani sekitar 4,24 juta penerima manfaat. Dadan mengklaim bahwa angka ini menunjukkan pencapaian yang signifikan, bahkan melampaui target-target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Antusiasme publik terhadap program SPPG juga sangat tinggi, tercermin dari 14.000 calon mitra yang telah mendaftar dan saat ini sedang dalam proses verifikasi.
BGN menargetkan pendirian setidaknya 7.000 SPPG pada bulan Agustus 2025, dengan potensi melayani hingga 20 juta penerima manfaat. Dengan proyeksi ini, Dadan optimis bahwa program MBG akan mampu menjangkau target 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2025.
Target ambisius ini terus dikejar dengan harapan akan melayani 30 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sehingga di akhir tahun ini program ini sudah bisa melayani 82,9 juta warga Indonesia yang membutuhkan.