Rob Landa Muara Angke: Ratusan Rumah Terendam Dua Malam Berturut-turut
Jakarta Utara kembali dihantui banjir rob. Ratusan rumah di RW 22 Muara Angke, Pluit, Penjaringan, terendam air laut selama dua malam berturut-turut, menciptakan pemandangan suram yang menyatukan laut dan daratan.
Kondisi ini memaksa warga untuk berjuang melindungi harta benda mereka dari terjangan air asin. Ryan (40), seorang warga RT 2, RW 22, menuturkan bahwa air mulai memasuki rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB. Ketinggian air di halaman rumahnya mencapai 50 sentimeter, sementara di depan Sekretariat RW 22, air mencapai 90 sentimeter. Fenomena ini bukan hanya terjadi pada satu malam, tetapi sudah dirasakan sejak Minggu (25/5/2025). Meskipun air telah menyusup ke rumahnya, Ryan memilih untuk tetap bertahan dan hanya memindahkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
"Saya enggak mengungsi karena masih relatif aman, tapi kalau nanti tinggi sekali saya akan mengungsi," ujarnya, mengungkapkan kekhawatiran yang dirasakan oleh banyak warga lainnya. Data menunjukkan bahwa sekitar 200 rumah di RW 22 terendam air dengan ketinggian yang bervariasi. Jalan menuju Pelabuhan Kali Adem, terutama di depan sekretariat RW 22, berubah menjadi sungai dengan kedalaman hampir satu meter, memutus akses dan menghambat aktivitas warga.
Andhika (29), warga lainnya, menambahkan bahwa banjir rob telah menyulitkan aktivitas sehari-hari. Kesulitan bepergian akibat genangan air dan tempat tinggal yang terendam menjadi tantangan berat yang harus dihadapi. "Menyulitkan untuk beraktivitas, karena banjir mau pergi jadi susah ke mana-mana, kostan saya tergenang," keluhnya. Kehadiran rob telah menghapus batas-batas yang jelas di peta, menciptakan realitas baru di mana laut dan daratan menyatu dalam genangan yang memprihatinkan.
Warga Muara Angke kini hidup dalam kecemasan, menanti datangnya malam dengan harapan air tidak kembali naik dan merendam rumah mereka. Ketidakpastian ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, sebuah perjuangan konstan melawan alam yang semakin menantang.