Honda Pelajari Kebiasaan Pengguna Kendaraan Listrik di India Sebelum Ekspansi Skala Penuh

Honda Motorcycle & Scooter India (HMSI) menerapkan strategi yang hati-hati dalam penetrasi pasar kendaraan listrik (EV) roda dua di India. Alih-alih langsung meluncurkan produk secara agresif, perusahaan memilih untuk melakukan observasi mendalam terhadap perilaku konsumen, terutama mereka yang telah menggunakan skuter listrik sejak 2020-2021.

Fokus utama observasi ini adalah pengalaman pengguna terkait performa baterai. Honda ingin memahami bagaimana konsumen bereaksi terhadap penurunan kinerja baterai setelah beberapa tahun penggunaan. Melalui dua model awal mereka, Activa e: (dengan baterai yang dapat diganti) dan QC1 (yang memungkinkan pengisian daya di rumah), Honda mengumpulkan data riil mengenai kebiasaan pengisian daya, tingkat degradasi baterai, dan siklus penggantian baterai.

Tsutsumu Otani, Presiden dan CEO HMSI, menjelaskan bahwa di India, pelanggan kendaraan berbahan bakar konvensional (ICE) cenderung menggunakan kendaraan mereka dalam jangka waktu yang lama, sekitar 10 hingga 15 tahun. Namun, merawat kendaraan listrik selama periode tersebut menghadirkan tantangan tersendiri, terutama terkait penurunan performa baterai setelah 4-5 tahun.

"Ini adalah titik krusial," kata Otani. "Kami mengamati dengan seksama keputusan konsumen ketika performa baterai mulai menurun. Apakah mereka akan mengganti baterai, mengganti kendaraan secara keseluruhan, atau bahkan mengubah preferensi mereka?"

Strategi yang diterapkan Honda adalah kombinasi antara peluncuran produk terbatas dan pengumpulan data intensif. Pendekatan hibrida ini memungkinkan Honda untuk melayani berbagai kebutuhan mobilitas perkotaan sambil membangun pemahaman yang komprehensif tentang pola penggunaan kendaraan listrik yang unik di India.

Walaupun adopsi kendaraan listrik di India pada awalnya berjalan lambat, Honda tetap berkomitmen terhadap elektrifikasi. Perusahaan menargetkan produksi 220.000 unit kendaraan listrik per tahun dan berencana untuk meluncurkan tiga model baru dalam waktu dekat.

Selain itu, Honda sedang mempersiapkan pembangunan pabrik khusus kendaraan listrik di Karnataka. Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2028 dan akan menjadi basis produksi utama untuk peluncuran kendaraan listrik Honda di masa depan.

Pasar kendaraan roda dua listrik di India mencatatkan penjualan sebanyak 1,15 juta unit pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pangsa pasar kendaraan listrik mencapai 6-7 persen.

Meskipun perusahaan rintisan (startup) awalnya mendominasi pasar, pemain lama seperti TVS, Bajaj, dan Hero MotoCorp kini semakin meningkatkan daya saing mereka di segmen kendaraan listrik.

Dengan strategi yang lebih terukur, Honda memilih untuk fokus pada pemahaman masalah konsumen dan pengembangan infrastruktur pendukung sebelum melakukan ekspansi pasar yang lebih luas. Pendekatan ini dianggap lebih bijaksana karena memungkinkan Honda untuk menyusun strategi produk dan sistem pendukung jangka panjang yang berbasis pada data riil dan sesuai dengan karakteristik pasar India.