Lonjakan Kasus COVID-19 di Thailand: Lebih dari 53 Ribu Infeksi dan Lima Kematian dalam Sepekan

Thailand mengalami peningkatan signifikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, dengan total infeksi menembus angka 53 ribu dan dilaporkan lima kasus kematian. Data terbaru menunjukkan bahwa 2.827 pasien memerlukan rawat inap, sementara sisanya menjalani perawatan jalan.

Bangkok menjadi wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di seluruh Thailand. Kelompok usia 30 hingga 39 tahun mencatatkan angka infeksi tertinggi, mencapai 10.740 kasus, diikuti oleh kelompok usia 20 hingga 29 tahun dengan 9.527 kasus. Data juga menunjukkan bahwa lansia (di atas 60 tahun) menyumbang 8.107 kasus, dan anak-anak di bawah usia empat tahun sebanyak 4.117 kasus.

Distribusi kasus COVID-19 di berbagai provinsi Thailand:

  • Bangkok: 9.539 kasus
  • Chon Buri: 3.379 kasus
  • Samut Prakan: 2.491 kasus
  • Nonthaburi: 2.278 kasus
  • Rayong: 2.210 kasus

Secara kumulatif, dari tanggal 1 Januari hingga 26 Mei, Thailand telah melaporkan 186.955 kasus COVID-19 dengan 46 kematian. Otoritas kesehatan setempat menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi peningkatan kasus lebih lanjut seiring dengan musim hujan dan dimulainya kembali kegiatan sekolah. Kondisi ini meningkatkan risiko penularan di berbagai tempat ramai, termasuk transportasi umum, sekolah, rumah sakit, dan pusat perawatan lansia.

Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, antara lain:

  • Mengenakan masker jika mengalami demam atau batuk.
  • Menghindari kontak dekat dengan individu yang menunjukkan gejala pernapasan.
  • Mencuci tangan secara teratur.
  • Melakukan tes COVID-19 jika terdapat indikasi infeksi.

DDC juga menekankan pentingnya melindungi kelompok rentan, seperti lansia dan individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, dari paparan virus COVID-19.

Varian JN.1 masih menjadi strain dominan di Thailand, dengan kontribusi mencapai 63,92 persen dari kasus yang berhasil diurutkan. Meskipun tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh varian ini dilaporkan menurun, penyebarannya tetap cepat.