Pontianak Imbau Panitia Kurban Gunakan Bahan Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging

Pemerintah Kota Pontianak mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk merayakan Idul Adha 1446 Hijriah dengan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, melalui Surat Edaran Nomor 30 Tahun 2025, mengimbau seluruh panitia kurban di wilayahnya agar menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai saat membagikan daging kurban kepada masyarakat.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari Peraturan Wali Kota Nomor 6 Tahun 2019 yang berfokus pada pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Pontianak. Edi Rusdi Kamtono menekankan bahwa Hari Raya Idul Adha bukan hanya sekadar momen sosial, tetapi juga harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

"Setiap perayaan Idul Adha, kita menyaksikan peningkatan signifikan volume sampah plastik di Kota Pontianak hanya dalam waktu satu hari. Oleh karena itu, jika seluruh panitia kurban dan warga masyarakat beralih menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan, dampak positifnya akan sangat besar bagi lingkungan kita," ujar Edi Rusdi Kamtono dalam keterangan tertulisnya.

Surat edaran tersebut menggarisbawahi dua poin utama:

  • Mendukung secara penuh program pengurangan penggunaan kantong plastik yang telah berjalan sejak tahun 2019.
  • Mendorong penggunaan bahan-bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban. Beberapa alternatif yang disarankan antara lain daun pisang, besek bambu, kantong kertas, atau wadah makanan berbahan keras yang dapat digunakan berulang kali.

Edi Rusdi Kamtono menjelaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk menekan jumlah sampah plastik sekali pakai yang sulit terurai secara alami dan menjadi salah satu sumber utama pencemaran lingkungan. "Ini adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan," tegasnya.

Wali Kota Pontianak berharap agar imbauan ini tidak hanya dipatuhi oleh warga, tetapi juga memicu inovasi dalam mencari solusi alternatif pengganti plastik. Pemerintah Kota Pontianak juga membuka pintu bagi kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas lingkungan, pelaku UMKM, dan sektor swasta, untuk menyediakan alternatif kemasan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

"Ini adalah bagian dari upaya jangka panjang kita untuk membentuk budaya baru di masyarakat yang lebih peduli terhadap masa depan bumi dan kelestarian lingkungan hidup," pungkas Edi Rusdi Kamtono.