Banjir Rendam Area Stasiun Bekasi, Ratusan Kendaraan Terdampak, Operasional KRL Tetap Normal
Banjir di Stasiun Bekasi: Ratusan Kendaraan Terendam, Operasional KRL Terganggu Sebagian
Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025) mengakibatkan genangan air signifikan di sekitar Stasiun Bekasi, Jalan Juanda. Banjir setinggi 40-50 sentimeter merendam area parkir stasiun, menyebabkan ratusan sepeda motor terendam sebagian. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah kendala bagi para pengguna jasa kereta dan pengendara yang melintas di sekitar stasiun tersebut.
Gambar-gambar yang beredar memperlihatkan pemandangan area stasiun yang tergenang air keruh. Pengguna KRL terlihat harus berjuang melewati genangan air yang mencapai ujung tangga stasiun. Banyak pengendara sepeda motor terpaksa mematikan mesin kendaraan mereka dan menuntunnya melewati genangan air. Kondisi ini juga dialami oleh pejalan kaki yang nekat menerobos banjir meski air telah mencapai setinggi lutut mereka. Situasi ini menggambarkan dampak langsung dari banjir terhadap mobilitas masyarakat di sekitar Stasiun Bekasi.
Meskipun banjir merendam area stasiun, pihak KAI Commuter memastikan operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line masih berjalan normal. Genangan air dilaporkan tidak sampai mengganggu jalur rel kereta api. Namun, ada penyesuaian operasional. Layanan menuju Cikarang, misalnya, hanya berhenti di Stasiun Bekasi. Ini mengindikasikan adanya dampak tidak langsung banjir terhadap layanan KRL.
Lebih lanjut, banjir menyebabkan pemadaman listrik di Stasiun Bekasi. Akibatnya, sejumlah fasilitas penting di dalam stasiun, seperti lift dan eskalator, terpaksa dinonaktifkan sementara. KAI Commuter mengkonfirmasi hal ini melalui akun media sosial resmi mereka, @commuterline, dan menjelaskan bahwa saat ini stasiun mengandalkan genset untuk pasokan listrik. Keterbatasan daya dari genset menyebabkan fasilitas yang membutuhkan daya listrik besar, seperti lift dan eskalator, tidak dapat beroperasi optimal, menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jasa KRL.
Kondisi di sekitar pintu utara stasiun, yang terletak di Jalan Perjuangan, dilaporkan tidak terdampak banjir. Ini menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat genangan air di berbagai area sekitar Stasiun Bekasi. Perbedaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor topografi dan sistem drainase di sekitar stasiun. Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya infrastruktur drainase yang memadai untuk mengantisipasi dampak buruk dari hujan deras di daerah perkotaan yang padat seperti Kota Bekasi.
Pihak terkait diharapkan dapat segera melakukan upaya penanganan banjir dan pemulihan fasilitas yang terdampak. Langkah-langkah mitigasi dan antisipasi perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa transportasi publik menjadi prioritas utama dalam penanganan situasi darurat seperti ini.