Dampak Kebijakan Trump Terhadap Harga Batu Bara Acuan Indonesia: Penurunan di Tengah Sentimen Global

Harga Batu Bara Acuan (HBA) Indonesia mengalami penurunan signifikan pada periode kedua Mei 2025. Data resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan HBA berada di level US$ 110,38 per ton, merosot dari US$ 121,15 per ton pada periode sebelumnya.

Pergerakan harga bervariasi pada berbagai jenis batu bara. HBA 1 tercatat menurun menjadi US$ 76,62 per ton dari US$ 80,80 per ton. Sementara itu, HBA 2 mengalami kenaikan tipis menjadi US$ 50,58 per ton dari US$ 50,43 per ton. HBA 3 juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan menjadi US$ 35,42 per ton dari US$ 34,73 per ton.

Berbeda dengan HBA Indonesia, harga batu bara global, khususnya yang diperdagangkan di ICE Newcastle Coal untuk pengiriman Mei 2025 (kode LQK25), terpantau stabil di US$ 100,40 per ton pada perdagangan Senin, 26 Mei 2025.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi dinamika harga batu bara adalah kebijakan ekonomi yang diambil oleh Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Kebijakan-kebijakan ini memicu sentimen positif di pasar batu bara global.

Salah satu contohnya adalah keputusan Departemen Energi AS pada 23 Mei 2025 yang tetap mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara J.H Campbell di Port Sheldon Township, Michigan. Pembangkit ini sebelumnya dijadwalkan untuk ditutup pada 31 Mei 2025. Keputusan ini, yang dilaporkan oleh Canary Media, memberikan sinyal dukungan terhadap industri batu bara di AS.

Berikut adalah ringkasan pergerakan harga beberapa jenis batu bara:

  • HBA: Turun menjadi US$ 110,38/ton dari US$ 121,15/ton
  • HBA 1: Turun menjadi US$ 76,62/ton dari US$ 80,80/ton
  • HBA 2: Naik menjadi US$ 50,58/ton dari US$ 50,43/ton
  • HBA 3: Naik menjadi US$ 35,42/ton dari US$ 34,73/ton

Perkembangan ini menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi harga batu bara, mulai dari kebijakan domestik suatu negara hingga dinamika pasar global.