BlackRock Menepis Tuduhan Manipulasi Pasar Batu Bara Melalui Investasi ESG

BlackRock Membantah Tuduhan Manipulasi Pasar Batu Bara Terkait ESG

BlackRock, perusahaan manajemen investasi global, dengan tegas membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya terkait manipulasi pasar batu bara melalui strategi investasi Environmental, Social, and Governance (ESG). Bantahan ini muncul sebagai respons terhadap dukungan yang diberikan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) terhadap gugatan hukum yang diajukan oleh sejumlah negara bagian yang dipimpin oleh Texas.

Gugatan tersebut, yang diprakarsai oleh Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, bersama dengan dukungan dari sepuluh negara bagian Republik lainnya pada penghujung tahun 2024, menuduh BlackRock, Vanguard, dan State Street memanfaatkan kepemilikan saham signifikan mereka untuk menekan perusahaan-perusahaan batu bara agar mengurangi produksi. Tujuannya, menurut gugatan tersebut, adalah untuk mempromosikan agenda energi bersih, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga energi bagi konsumen di seluruh Amerika Serikat. Tuduhan ini berpusat pada klaim bahwa BlackRock dan perusahaan manajemen aset lainnya bergabung dengan inisiatif seperti Net Zero Asset Managers Initiative (NZAM) dan Climate Action 100+, yang mengharuskan mereka untuk terlibat dengan perusahaan-perusahaan portofolio guna menyelaraskan operasi mereka dengan tujuan-tujuan iklim.

Gugatan tersebut mengklaim bahwa tindakan BlackRock melanggar Undang-Undang Clayton, karena dinilai mengurangi persaingan dan merugikan konsumen melalui kenaikan harga energi. Para penggugat berpendapat bahwa komitmen ESG BlackRock bukan sekadar investasi yang bertanggung jawab secara sosial, melainkan taktik anti-persaingan yang tersembunyi. Meskipun BlackRock dan perusahaan manajemen aset lainnya mungkin telah berupaya menjauhkan diri dari inisiatif iklim tertentu yang menjadi fokus gugatan, para penggugat bersikeras bahwa dampak anti-persaingan dari kepemilikan saham besar mereka di perusahaan batu bara tetap ada, terlepas dari keterlibatan aktif mereka dalam inisiatif iklim formal.

Ketua FTC, Andrew Ferguson, menuduh bahwa para manajer aset telah menghalangi produksi batu bara Amerika atas nama perubahan iklim, dengan tujuan utama untuk meningkatkan keuntungan finansial mereka sendiri dengan mengorbankan konsumen AS. Asisten Jaksa Agung DOJ, Abigail A. Slater, menambahkan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menentang perusahaan keuangan kuat yang menggunakan tabungan pensiun warga Amerika untuk merusak persaingan dengan kedok ESG.

Dalam pembelaannya, BlackRock menyatakan bahwa dukungan DOJ dan FTC terhadap kasus yang tidak berdasar ini justru merusak tujuan pemerintahan sebelumnya untuk mencapai kemandirian energi Amerika. Sebaliknya, FTC dan DOJ menegaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk melindungi pasar dari perilaku anti-persaingan yang dapat menyebabkan kenaikan biaya energi bagi warga AS. State Street, perusahaan manajemen aset lain yang terlibat dalam gugatan tersebut, juga mengeluarkan pernyataan yang serupa, yang menyatakan bahwa tuduhan manipulasi pasar batu bara melalui investasi ESG adalah tidak berdasar. Mereka menekankan bahwa tindakan mereka selalu didasarkan pada tujuan finansial, yaitu memaksimalkan keuntungan bagi investor, dan bukan oleh motif anti-persaingan atau ideologi tertentu.

Vanguard juga membantah gugatan tersebut, dengan alasan bahwa interpretasi hukumnya keliru dan berpotensi merugikan investor individu. Mereka menegaskan kembali komitmen mereka untuk melindungi dan meningkatkan keuntungan investasi jangka panjang bagi klien mereka.

Berikut adalah poin-poin utama dari sanggahan BlackRock:

  • Penolakan Tuduhan: BlackRock dengan tegas menolak tuduhan manipulasi pasar batu bara.
  • Motivasi Finansial: BlackRock menekankan bahwa keputusan investasi mereka didorong oleh tujuan finansial untuk memaksimalkan keuntungan investor.
  • Kemandirian Energi: BlackRock berpendapat bahwa gugatan tersebut merusak tujuan kemandirian energi Amerika.
  • Perlindungan Investor: Vanguard menyatakan bahwa gugatan tersebut berpotensi merugikan investor individu.
  • Dukungan DOJ dan FTC: BlackRock mengkritik dukungan DOJ dan FTC terhadap gugatan tersebut.