Dominasi Jemaah Perempuan Dorong Wacana Haji Ramah Perempuan pada 2026

Mayoritas jemaah haji Indonesia yang menunaikan ibadah di Tanah Suci adalah kaum perempuan. Fakta ini mendorong Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) untuk mewacanakan konsep "Haji Ramah Perempuan" dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026 mendatang.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa komposisi jemaah haji Indonesia didominasi oleh perempuan. Perbandingan antara jemaah perempuan dan laki-laki mencapai sekitar 60:40. Dalam beberapa daerah, disparitas ini bahkan lebih mencolok, di mana jumlah jemaah perempuan jauh melampaui jumlah jemaah laki-laki.

Kendati demikian, Dahnil mengakui bahwa jumlah petugas haji perempuan yang bertugas di Arab Saudi belum sebanding dengan proporsi jemaah haji perempuan. Keterbatasan jumlah pembimbing perempuan ini dikhawatirkan dapat menghambat jemaah haji perempuan dalam memperoleh bimbingan yang optimal, terutama saat melaksanakan ibadah di Raudhah, area khusus di Masjid Nabawi yang memiliki jadwal terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

"Masuk ke Raudhah itu kan dibagi perempuan, laki-laki, kan enggak boleh gabung. Nah itu perempuan banyak enggak terbimbing," ujarnya.

Menanggapi situasi ini, BP Haji berencana untuk meningkatkan rekrutmen petugas haji perempuan secara proporsional pada tahun mendatang. Perekrutan ini akan disesuaikan dengan kuota jemaah haji perempuan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa jemaah haji perempuan mendapatkan pendampingan dan bimbingan yang memadai selama menjalankan ibadah haji.

"Kesimpulannya ini enggak ramah perempuan, enggak afirmasi terhadap perempuan. Makanya salah satu yang jadi catatan kami ke depan, pembimbing perempuan itu minimal proporsional, 50-50 atau sesuai kuota perempuan," jelas Dahnil.

Berikut beberapa aspek yang menjadi fokus dalam konsep Haji Ramah Perempuan:

  • Peningkatan Jumlah Petugas Haji Perempuan: Menyesuaikan jumlah petugas haji perempuan dengan proporsi jemaah haji perempuan.
  • Pelatihan Khusus Petugas Haji Perempuan: Memberikan pelatihan khusus kepada petugas haji perempuan agar mampu memberikan bimbingan dan pendampingan yang komprehensif kepada jemaah haji perempuan.
  • Fasilitas yang Mendukung Kebutuhan Perempuan: Menyediakan fasilitas yang memadai dan mendukung kebutuhan khusus jemaah haji perempuan, seperti ruang menyusui, toilet yang bersih, dan area istirahat yang nyaman.
  • Informasi dan Edukasi yang Relevan: Menyediakan informasi dan edukasi yang relevan bagi jemaah haji perempuan, termasuk panduan ibadah yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebutuhan perempuan.

Dengan implementasi konsep Haji Ramah Perempuan, BP Haji berharap dapat menciptakan pengalaman ibadah haji yang lebih nyaman, aman, dan bermakna bagi seluruh jemaah haji perempuan Indonesia.