Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SDN Bojen 2 Pandeglang Belajar di Teras Sekolah
Kondisi memprihatinkan dialami oleh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojen 2 di Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Akibat kekurangan ruang kelas, kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dilaksanakan di teras sekolah. Hal ini memaksa puluhan siswa belajar dalam kondisi yang kurang ideal.
Kepala SDN Bojen 2, Darni, mengungkapkan bahwa sekolahnya memiliki 222 siswa yang terbagi ke dalam enam rombongan belajar. Namun, ruang kelas yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung seluruh siswa, terutama di kelas tiga yang jumlah siswanya mencapai 45 orang. Kondisi ini memaksa siswa kelas tiga belajar di teras sekolah. Mereka belajar lesehan dengan alas tikar yang disediakan oleh guru.
"Efektifnya, satu kelas itu 28 orang. Karena jumlah siswa melebihi kapasitas, sebagian siswa terpaksa belajar di teras," ujar Darni.
Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Para siswa terpaksa beradaptasi dengan belajar di ruang terbuka. Namun, kegiatan belajar di teras hanya dapat dilakukan saat cuaca cerah. Jika hujan tiba, siswa harus masuk ke dalam kelas dan berdesakan. Kondisi ini tentu sangat tidak nyaman dan mengganggu proses belajar mengajar.
Darni berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan ruang kelas ini. Ia berharap pemerintah segera membangun ruang kelas baru dan perpustakaan agar tercipta lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi para siswa.
"Kami sangat membutuhkan tambahan ruang kelas dan juga perpustakaan. Selama ini, kami belum memiliki perpustakaan," kata Darni.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, berjanji akan segera membangun ruang kelas baru di SDN Bojen 2. Ia mengatakan, pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan ruang kelas di sekolah tersebut.
"Kami sudah mengecek langsung ke SDN Bojen 2 dan melihat kondisi siswa yang belajar di teras. Pemerintah daerah akan segera membangun ruang kelas baru untuk mengatasi masalah ini," kata Iing.
Iing menambahkan, pemerintah daerah berencana membangun hingga tiga ruang kelas baru di SDN Bojen 2. Selain itu, pemerintah daerah juga akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur sekolah lainnya yang mengalami kerusakan.
"Kebutuhan kelas sekitar dua atau tiga kelas baru termasuk di beberapa sekolah yang tadi kita survei, atau yang ambruk, dan itu akan menjadi skala prioritas di tahun ini," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp75 miliar untuk pembangunan infrastruktur sekolah pada tahun ini. Anggaran ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan dan pembangunan fasilitas sekolah yang rusak atau kekurangan.