Prospek Ekonomi Digital Indonesia Menggiurkan, Diprediksi Sentuh US$300 Miliar di Tahun 2030
Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyoroti potensi besar ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan melesat hingga mencapai US$300 miliar pada tahun 2030. Proyeksi ini setara dengan Rp 4.860 triliun (dengan kurs Rp 16.200 per dolar AS), sebuah angka fantastis yang menunjukkan betapa menjanjikannya sektor ini bagi kemajuan bangsa.
Gibran, melalui unggahan video di akun Instagram resminya, menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan ekonomi digital tanah air. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2024, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$90 miliar. Dengan proyeksi pertumbuhan yang signifikan, potensi ini menjadi daya tarik yang kuat bagi investasi dan pengembangan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Gibran menekankan bahwa di era modern ini, kekuatan suatu bangsa tidak lagi semata-mata ditentukan oleh kepemilikan sumber daya alam seperti tambang. Data dan aset digital telah menjadi komoditas baru yang sangat berharga dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia, dengan populasi 287 juta jiwa, di mana 221 juta di antaranya adalah pengguna internet, memiliki potensi informasi yang sangat besar untuk diolah dan dimanfaatkan.
"Informasi tersebut sangat dibutuhkan era kompetisi seperti ini," ujar Gibran, menekankan pentingnya pengelolaan data yang efektif dan inovatif.
Menurut Gibran, hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor mineral, tetapi juga dapat diterapkan pada bidang digitalisasi. Ia meyakini bahwa digitalisasi adalah sebuah keniscayaan bagi sebuah negara yang ingin berdaulat dan mandiri secara ekonomi.
Sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto, Gibran menegaskan komitmen untuk terus mengawasi perkembangan teknologi dan berupaya menjadi produsen, bukan hanya konsumen. Potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar harus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan nasional.
Gibran meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur dan ekosistem digital akan terus dipacu. Upaya ini mencakup pengembangan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI), machine learning (ML), industri game, Internet of Things (IoT), blockchain, robotik, serta keberpihakan terhadap marketplace dan platform digital yang memberikan ruang bagi pelaku usaha lokal di Indonesia.
Inisiatif-inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Berikut adalah beberapa area yang menjadi fokus pengembangan ekonomi digital:
- Pengembangan solusi AI dan machine learning.
- Pertumbuhan industri game lokal.
- Penerapan Internet of Things (IoT) dalam berbagai sektor.
- Pemanfaatan teknologi blockchain.
- Pengembangan industri robotik.
- Dukungan bagi marketplace dan platform digital lokal.