Sengketa Hak Cipta 'Nuansa Bening': Keenan Nasution Gugat Vidi Aldiano
Perseteruan Hak Cipta Menyeret Vidi Aldiano ke Ranah Hukum
Nama besar Keenan Nasution kembali mencuat ke permukaan seiring dengan kabar gugatan yang dilayangkannya kepada penyanyi muda Vidi Aldiano. Gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Jumat, 16 Mei 2025, dengan nomor perkara 51/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst, dan berkaitan dengan dugaan pelanggaran hak cipta atas lagu "Nuansa Bening". Lagu yang diciptakan oleh Keenan Nasution ini memang telah diaransemen ulang dan dipopulerkan kembali oleh Vidi Aldiano, menjadi salah satu hit yang melambungkan nama Vidi di industri musik Indonesia.
Keenan Nasution: Jejak Panjang Sang Musisi
Keenan Nasution bukan nama baru di belantika musik Tanah Air. Ia adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu senior yang telah berkontribusi besar dalam perkembangan musik Indonesia. Lahir dari keluarga berada di Jalan Pegangsaan, Keenan tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan seni dan musik. Ayahnya, Saidi Hasjim Nasution, memberikan dukungan penuh bagi minat dan bakat keenam anaknya, di mana empat di antaranya kemudian memilih jalan hidup sebagai musisi profesional. Mereka adalah Zulham Nasution (Joe Am), Bachmid Gaury Nasution (Gauri), Aumar Naudin Nasution (Odink), dan Debi Murti Nasution (Debby).
Karier musik Keenan dimulai pada tahun 1966 dengan bergabung dalam grup Sabda Nada, yang kemudian bertransformasi menjadi Gipsy. Bersama Gipsy, Keenan tidak hanya bermain drum, tetapi juga menjadi vokalis, menunjukkan kemampuannya yang serba bisa. Gipsy mencapai puncak popularitasnya hingga diundang untuk tampil di restoran Ramayana di Amerika Serikat pada tahun 1972 oleh Ibnu Sutowo. Sepulangnya ke Indonesia, Keenan sempat bergabung dengan grup rock legendaris, God Bless, memperkaya pengalaman bermusiknya.
Pada tahun 1975, Keenan terlibat dalam proyek Badai Band bersama musisi-musisi ternama seperti Chrisye, Fariz RM, Yockie Suryoprayogo, Roni Harahap, dan Guruh Soekarnoputra. Sayangnya, proyek ini tidak sempat menghasilkan album. Selain itu, Keenan juga pernah berkolaborasi dengan legenda Betawi, Benyamin Sueb, dalam pembuatan album Biang Kerok (1992), menunjukkan fleksibilitasnya dalam bermusik dan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai genre.
Karya-Karya Keenan Nasution:
Berikut adalah daftar album yang melibatkan Keenan Nasution, yang menunjukkan kontribusinya yang signifikan dalam industri musik Indonesia:
- D&R – self-titled, 1976, sebagai pemain drum
- Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja 1977, sebagai penata musik, dan pemain drum
- Erros Djarot, dkk.
- Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja 1978, sebagai pemain drum
- Harry Sabar – Lentera, 1979, sebagai penata musik, pencipta lagu, dan pemain kibor pada lagu "Khalwat Jiwa"