Perjuangan Seorang Ibu di Manggarai Timur: Anastasia Lija Bertahan Hidup dengan Gondok Kronis

Di pelosok Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kampung Lando, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, terdapat sebuah kisah mengharukan tentang seorang wanita bernama Anastasia Lija. Di usia senjanya, 73 tahun, Anastasia harus berjuang melawan penyakit gondok yang telah dideritanya selama 35 tahun.

Anastasia tinggal di sebuah rumah sederhana berukuran 6x7 meter dengan dinding bambu dan lantai tanah. Kondisi rumahnya memprihatinkan, dengan atap seng usang dan dinding yang dimakan rayap, membuatnya rentan bocor saat hujan. Namun, keterbatasan ini tidak memadamkan semangatnya untuk terus bekerja dan menghidupi keluarganya. Penyakit gondok yang dideritanya mulai terasa setelah kelahiran anak bungsunya pada tahun 1980. Awalnya, ia merasakan benjolan kecil seperti "biji kacang" di tenggorokannya. Seiring waktu, benjolan itu terus membesar dan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Anastasia kesulitan menelan makanan dan minuman, bahkan seringkali mengalami sesak napas.

Enam tahun terakhir menjadi masa-masa terberat dalam hidupnya. Gondok di lehernya semakin membesar dan mengeras, menyebabkan suaranya serak dan napasnya tersengal. Meskipun kondisinya semakin memburuk, Anastasia tidak menyerah. Sebagai orang tua tunggal, ia merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. "Walaupun leher saya membesar dan terasa sakit, saya tetap bekerja di kebun ladang demi kebutuhan sehari-hari," ujarnya dengan suara lirih.

Anastasia menceritakan bahwa ia pernah memeriksakan kondisinya ke Puskesmas Elar belasan tahun lalu. Dokter menyarankan agar ia menjalani operasi di rumah sakit di Kupang atau Bali. Namun, karena keterbatasan biaya, ia tidak dapat menindaklanjuti saran tersebut. Biaya perjalanan, pengobatan, dan kebutuhan selama perawatan di kota menjadi kendala utama baginya.

Saat ini, Anastasia hanya bisa berdoa dan berharap ada uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan. Ia sangat berharap mendapatkan bantuan untuk biaya pengobatan dan perawatan agar bisa sembuh dan kembali bekerja. "Saya ingin sembuh, supaya bisa terus bekerja dan hidup bersama keluarga dengan lebih baik," ungkapnya dengan penuh harap.

Kisah Anastasia Lija adalah potret perjuangan seorang ibu yang tidak kenal lelah dalam menghadapi penyakit dan kemiskinan. Di tengah keterbatasan dan rasa sakit yang terus mendera, ia tetap berjuang demi kebahagiaan keluarganya.