Inovasi AI: Solusi Cerdas Tekan Limbah Tekstil di Industri Fashion
AI Sebagai Garda Depan Pengurangan Limbah Tekstil
Industri mode terus berjuang dengan masalah limbah tekstil yang menggunung. Setiap detik, tumpukan pakaian bekas berakhir di tempat pembuangan akhir, menambah beban lingkungan. Namun, di balik layar, masalah ini berakar lebih dalam, dimulai dari sisa-sisa tekstil yang terbuang percuma sebelum sempat menjadi pakaian jadi.
Smartex, sebuah perusahaan yang berbasis pada kecerdasan buatan (AI), hadir dengan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan limbah di lini produksi industri fashion. Mereka mengembangkan sistem berbasis kamera yang memanfaatkan AI untuk mendeteksi cacat pada tekstil selama proses produksi. Dengan identifikasi dini ini, pabrik dapat secara signifikan mengurangi pemborosan bahan baku.
Dalam tiga tahun terakhir, teknologi Smartex telah berhasil mencegah pembuangan lebih dari satu juta kilogram kain. Mereka mengklaim bahwa sistem ini meningkatkan efisiensi produksi sebesar 0,37 persen per kilogram kain jadi. Meskipun terlihat kecil, angka ini memiliki dampak besar ketika diterapkan pada skala industri. Contohnya, raksasa mode seperti Inditex (pemilik Zara) menggunakan lebih dari 678.000 ton bahan baku pada tahun 2024. Penghematan kecil dalam persentase pada skala ini berarti lebih banyak pakaian yang diproduksi dengan limbah yang lebih sedikit.
Tantangan dan Solusi dalam Rantai Pasokan Fashion
Salah satu tantangan utama dalam industri fashion adalah proses produksi yang masih sangat manual dan rantai pasokan yang panjang serta terfragmentasi. Bahan baku seperti kapas dapat ditanam di satu negara, diwarnai di negara lain, dan dijahit di negara ketiga. Kompleksitas ini menyulitkan proses standarisasi dan digitalisasi. Industri mode juga dikenal dengan kecepatan perubahannya, bereaksi terhadap tren yang terus berganti, yang semakin memperumit masalah.
Dampak lingkungan dari industri ini sangat signifikan. Uni Eropa memperkirakan bahwa 20 persen polusi air global berasal dari proses pewarnaan dan penyelesaian kain. Oleh karena itu, mengurangi limbah dan meningkatkan kontrol kualitas di sumbernya dapat mengurangi tekanan pada sumber daya alam dan meningkatkan margin keuntungan.
Ambisi Smartex untuk Transformasi Industri
Smartex menggunakan infrastruktur AWS untuk melatih model pembelajaran mesin mereka. Model ini dirancang untuk beradaptasi dengan variasi dalam lingkungan kain dan produksi di berbagai negara dan pabrik. Dalam jangka panjang, Smartex memiliki visi yang lebih luas, yaitu menjadi penghubung digital yang menghubungkan semua bagian dari rantai pasokan mode.
Gilberto Loureiro, salah satu pendiri dan CEO Smartex, menggambarkan visinya sebagai "sistem operasi" untuk pabrik, di mana perangkat lunak membantu merek melacak asal barang, metode produksi, dan sumber daya yang digunakan. Namun, saat ini, fokus utama Smartex adalah mengurangi limbah dan membantu pabrik beroperasi lebih efisien, dengan tujuan untuk mengurai masalah-masalah kompleks yang dihadapi oleh industri mode.
Dengan inovasi berbasis AI, Smartex menawarkan harapan baru bagi industri fashion untuk mengurangi dampak lingkungannya dan bergerak menuju model produksi yang lebih berkelanjutan.