Venezia Terdegradasi ke Serie B, Jay Idzes Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Suporter
Klub Venezia harus rela turun kasta ke Serie B musim depan setelah menempati posisi ke-19 dalam klasemen akhir Serie A musim 2024/2025. Kepastian ini menjadi pukulan berat bagi tim dan para pendukung setia mereka. Venezia hanya mampu mengumpulkan 29 poin dari 38 pertandingan yang telah dilakoni, hasil dari 5 kemenangan, 14 hasil imbang, dan menelan 19 kekalahan.
Kapten tim, Jay Idzes, tidak dapat bermain dalam pertandingan krusial melawan Juventus akibat akumulasi kartu. Ketidakhadirannya dirasakan oleh tim, dan Venezia harus mengakui keunggulan Juventus dengan skor 2-3. Setelah pertandingan tersebut, melalui akun media sosial pribadinya, Jay Idzes menyampaikan pesan yang menyentuh hati kepada para penggemar Venezia.
"Ini sangat menyakitkan," tulis Idzes mengawali pesannya. Ia mengakui bahwa musim ini tidak berjalan sesuai dengan harapan tim. Setelah berhasil promosi ke Serie A pada musim sebelumnya, target utama Venezia adalah untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia. Namun, kenyataan berkata lain, dan Idzes merasa timnya telah mengecewakan para pendukung yang selalu setia memberikan dukungan.
Idzes juga menekankan pentingnya untuk bangkit dari keterpurukan. Ia meyakini bahwa hidup adalah tentang bagaimana seseorang bereaksi terhadap setiap situasi, terutama saat mengalami kemunduran. Idzes menyatakan bahwa tim akan menggunakan kesempatan ini untuk membangun kembali dan kembali lebih kuat dari sebelumnya.
Pesan tersebut diakhiri dengan ucapan terima kasih dalam bahasa Italia, "Grazie a tutti, Forza Venezia," yang berarti "Terima kasih semuanya, Forza Venezia." Ungkapan ini menunjukkan rasa terima kasih Idzes kepada para pendukung atas dukungan mereka yang tak pernah pudar.
Dengan degradasi ini, masa depan Jay Idzes di Venezia menjadi pertanyaan. Apakah ia akan tetap setia membela klub meskipun harus bermain di Serie B? Pesan yang disampaikannya mengisyaratkan komitmen untuk membangun kembali tim, tetapi keputusan akhir tentu berada di tangan sang pemain dan klub.