Presiden Prabowo Dorong BIMP-EAGA Jadi Lokomotif Ketahanan Pangan ASEAN

Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada negara-negara anggota Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) untuk mentransformasikan wilayah tersebut menjadi episentrum produksi pangan regional. Seruan ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BIMP-EAGA yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan urgensi ketahanan energi dan pangan sebagai pilar utama kemandirian dan kedaulatan suatu bangsa. Beliau mengajak seluruh anggota BIMP-EAGA untuk mempererat kolaborasi dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi, sebagai fondasi kokoh bagi kedaulatan kawasan secara keseluruhan.

"Saya ingin mengajak BIMP-EAGA untuk bekerjasama menjadikan subwilayah kita sebagai pusat produksi pangan regional," tegas Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya penguatan tata kelola dan pendalaman integrasi ekonomi sebagai kunci keberhasilan transformasi BIMP-EAGA. Beliau meyakini bahwa langkah-langkah ini akan membuka peluang bagi peningkatan keterlibatan sektor swasta dan akselerasi proyek-proyek infrastruktur strategis.

Presiden Prabowo juga menuturkan integrasi kegiatan ekonomi yang erat akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh negara anggota. BIMP-EAGA, dengan potensi yang dimilikinya, dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam dinamika regional.

Untuk mencapai visi ini, Presiden Prabowo mengajak para pemimpin negara untuk memanfaatkan momentum ini secara optimal. Beliau menekankan pentingnya menjadikan BIMP-EAGA sebagai model nyata pembangunan berkelanjutan dan inklusif, serta memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.

"Kami berkomitmen penuh dan siap mewujudkannya," pungkas Presiden Prabowo, menegaskan kesiapan Indonesia dalam mendukung penuh inisiatif ini.

Adapun beberapa area yang menjadi fokus utama dalam penguatan BIMP-EAGA antara lain:

  • Pengembangan Infrastruktur: Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi, energi, dan komunikasi untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi.
  • Peningkatan Investasi: Mendorong investasi dari sektor swasta dalam proyek-proyek strategis di berbagai bidang, termasuk pertanian, perikanan, dan pariwisata.
  • Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor.
  • Harmonisasi Regulasi: Menyelaraskan regulasi dan kebijakan di berbagai bidang untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan pergerakan tenaga kerja.
  • Pengembangan Pariwisata: Mempromosikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja.

Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, BIMP-EAGA diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN.