Garuda Indonesia Mendapatkan Pendanaan dari Danantara untuk Memperkuat Sektor Pariwisata dan Keagamaan
PT Garuda Indonesia (Persero) akan menerima dukungan finansial dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah langkah strategis untuk memperkuat posisinya di industri penerbangan nasional. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan bahwa pendanaan ini akan disalurkan melalui Holding Operasional Danantara, menandai perubahan signifikan dari mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebelumnya digunakan.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pendekatan baru ini lebih berorientasi korporasi. Alokasi dana akan dibagi untuk operasional dan investasi. Pendanaan operasional ini diproyeksikan untuk memperkuat modal kerja Garuda dan memberikan dukungan signifikan terhadap sektor pariwisata yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Keputusan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya memiliki maskapai penerbangan nasional yang kuat dan mampu bersaing di kancah internasional. Garuda diharapkan menjadi mesin pertumbuhan untuk sektor pariwisata, serta memfasilitasi perjalanan ibadah haji dan umrah bagi warga negara Indonesia.
"Keputusannya kemarin, memang Garuda disiapkan sebagai engine pertumbuhan untuk turis, haji, dan umrah. Presiden ingin kita punya maskapai domestik yang kuat dan bisa bersaing secara internasional," ucap Erick.
Menurut Erick Thohir, Danantara memiliki dua jenis holding yang berbeda, yaitu holding investasi dan holding operasional. Kedua jenis holding ini akan berperan secara proporsional dalam mendanai perusahaan-perusahaan BUMN.
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa Holding Operasional Danantara sedang melakukan restrukturisasi pengelolaan BUMN melalui empat tahapan utama. Proses ini dimulai dengan business fundamental review untuk mengevaluasi seluruh entitas BUMN yang berjumlah 888 perusahaan. Selanjutnya, Danantara akan menjalankan proses reprofiling dan turnaround bisnis. Tahap pertama dari proses restrukturisasi ini ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2025.
Berikut adalah empat tahapan utama restrukturisasi pengelolaan BUMN oleh Holding Operasional Danantara:
- Business Fundamental Review: Evaluasi menyeluruh terhadap 888 entitas BUMN.
- Reprofiling Bisnis: Penyesuaian profil bisnis untuk meningkatkan daya saing.
- Turnaround Bisnis: Upaya pembalikan kinerja bisnis yang kurang optimal.
- Implementasi Strategi Baru: Penerapan strategi-strategi baru untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dukungan dari Danantara diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi Garuda Indonesia untuk meningkatkan kinerja operasionalnya, memperluas jangkauan layanannya, dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata dan keagamaan.