Aktivitas Belajar Mengajar di Sejumlah Sekolah di Pandeglang Terhenti Akibat Banjir
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pandeglang, Banten, mengakibatkan banjir yang melumpuhkan sejumlah aktivitas, termasuk kegiatan belajar mengajar (KBM) di beberapa sekolah. Ketinggian air yang menggenangi lingkungan sekolah memaksa pihak sekolah untuk menghentikan sementara proses pembelajaran.
Data terkini menunjukkan bahwa beberapa sekolah yang terdampak banjir antara lain SDN Pangkalan 4 di Kecamatan Sobang, SDN Cikayas 1 di Kecamatan Angsana, dan SMKN 6 Pandeglang. Kondisi ini menyebabkan siswa tidak dapat mengikuti kegiatan belajar seperti biasa.
Kepala Sekolah SDN Pangkalan 4, Ruyati, menjelaskan bahwa air mulai menggenangi sekolah sejak Senin. Sempat ada harapan air akan surut, namun ternyata banjir kembali naik. Meskipun pihak sekolah tidak secara resmi mengeluarkan pengumuman libur, namun kegiatan belajar mengajar tetap ditiadakan demi keamanan dan kenyamanan siswa.
"Kemarin sempat surut, kami semua beres-beres, tapi menjelang siang banjir kembali naik hingga hari ini," ujar Ruyati.
Meskipun demikian, sebagian siswa tetap berinisiatif untuk datang ke sekolah dengan harapan dapat membantu membersihkan lingkungan sekolah jika air surut. Namun, banyak juga siswa yang tidak dapat hadir karena rumah mereka juga terdampak banjir.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, banjir melanda tujuh kecamatan, yaitu Cisata, Sobang, Patia, Angsana, Sukaresmi, Pagelaran, dan Munjul. Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sungai menjadi penyebab utama banjir ini.
Kepala BPBD Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, menjelaskan bahwa banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga fasilitas umum, jalan, dan ratusan hektar sawah. Tercatat ada 1.792 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di tujuh kecamatan tersebut.
"Banjir ini merendam pemukiman, fasilitas umum, jalan, dan ratusan hektar sawah," jelas Riza.
Kecamatan Patia menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir, dengan sejumlah pemukiman masih terendam dan ketinggian air terus meningkat. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi BPBD Pandeglang.
"Sekarang yang kita tangani serius itu adalah Patia, karena Patia itu hilirnya dari semua sungai," tutup Riza. Pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan bantuan dan penanganan yang diperlukan bagi warga terdampak banjir.