Prabowo Serukan Perlindungan Pekerja Migran ASEAN di Negara Teluk dalam KTT ASEAN-GCC

Presiden Prabowo Subianto menyerukan penguatan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja migran asal negara-negara ASEAN yang bekerja di wilayah negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC). Seruan ini disampaikan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 ASEAN-GCC yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

Prabowo menekankan pentingnya kerjasama regional yang lebih erat untuk memastikan prinsip-prinsip kerja layak bagi para pekerja migran. Ia menekankan perlunya:

  • Upah yang adil dan setara.
  • Kondisi kerja yang aman dan sehat, sesuai dengan standar internasional.
  • Peningkatan jumlah pekerja migran yang memiliki keterampilan mumpuni.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengajak negara-negara ASEAN dan GCC untuk memperluas kerjasama di berbagai sektor strategis. Ia menyoroti potensi besar yang belum sepenuhnya termanfaatkan, terutama di bidang perdagangan.

“Nilai perdagangan antara kedua kawasan pada tahun 2023 baru mencapai USD 120 miliar. Ini menunjukkan adanya peluang signifikan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi,” ujarnya.

Untuk mendorong pertumbuhan perdagangan yang lebih pesat, Prabowo menyambut baik rencana studi kelayakan bersama terkait pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-GCC. Ia meyakini bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan antara kedua kawasan. Momentum ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat ASEAN dan negara-negara Teluk.

Prabowo juga mengusulkan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-GCC yang bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi, peluang, dan kemitraan strategis antara para pelaku usaha di kedua kawasan. Jaringan ini diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk mempertemukan pengusaha, investor, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, Prabowo menyoroti potensi besar kerjasama di sektor industri halal. Ia meyakini bahwa ASEAN dan GCC adalah mitra alami dalam pengembangan industri halal global. Untuk itu, ia mengusulkan:

  • Harmonisasi standar halal antara kedua kawasan.
  • Pengembangan mekanisme saling pengakuan sertifikasi halal.
  • Peningkatan investasi bersama dalam pembangunan kapasitas industri halal.

Kerjasama yang erat di sektor industri halal diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk halal dari ASEAN dan GCC di pasar global, serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat di kedua kawasan.