Gubernur Jawa Tengah Soroti Pertumbuhan Ekonomi dan IPM yang Tertinggal di Pulau Jawa

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan kekhawatiran atas performa ekonomi provinsinya yang menunjukkan angka pertumbuhan terendah dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa. Hal ini diungkapkan saat memimpin Rapat Kerja Musrenbang Jawa Tengah tahun 2025 di Semarang.

"Perkembangan ekonomi kita, jika dibandingkan dengan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta, menunjukkan angka 4,96 persen," jelasnya. Meskipun angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 4,87 persen, Jawa Tengah masih tertinggal dari provinsi-provinsi tetangga. Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan 4,98 persen, Jawa Timur 5 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 5,11 persen, dan Banten 5,19 persen. DKI Jakarta pun mencatatkan angka 4,95 persen, hanya sedikit di bawah Jawa Tengah.

Selain pertumbuhan ekonomi, Luthfi juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah yang berada di angka 73,87, menjadikannya yang terendah secara nasional. Rata-rata IPM nasional sendiri berada di angka 75,02. Provinsi lain menunjukkan angka yang lebih baik, seperti Jawa Timur (75,35), Jawa Barat (74,29), DKI Jakarta (84,15), Banten (76,3), dan DIY (81,62).

"Jawa Tengah adalah 73,87, paling rendah. Kita bahkan di bawah nasional," tegasnya.

Masalah kemiskinan juga menjadi perhatian serius. Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah masih lebih tinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa dan juga di atas rata-rata nasional. Data menunjukkan rata-rata kemiskinan nasional sebesar 8,57 persen, sementara Jawa Tengah mencatatkan 9,58 persen penduduk miskin. Jawa Barat memiliki angka 7,08 persen, Jawa Timur 9,56 persen, DKI Jakarta 4,14 persen, dan Banten 5,7 persen. Hanya Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, yaitu 10,40 persen.

"Pada tahun 2024 kemarin, kemiskinan kita adalah 9,58. Sama, kalah dengan negara-negara di samping kita," ujarnya. Gubernur Luthfi menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan IPM, dan mengurangi kemiskinan di Jawa Tengah demi kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah perbandingan angka-angka penting:

  • Pertumbuhan Ekonomi:
    • Jawa Tengah: 4,96%
    • Nasional: 4,87%
    • Jawa Barat: 4,98%
    • Jawa Timur: 5%
    • DIY: 5,11%
    • Banten: 5,19%
    • Jakarta: 4,95%
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM):
    • Jawa Tengah: 73,87
    • Nasional: 75,02
    • Jawa Timur: 75,35
    • Jawa Barat: 74,29
    • DKI Jakarta: 84,15
    • Banten: 76,3
    • DIY: 81,62
  • Tingkat Kemiskinan:
    • Jawa Tengah: 9,58%
    • Nasional: 8,57%
    • Jawa Barat: 7,08%
    • Jawa Timur: 9,56%
    • DKI Jakarta: 4,14%
    • Banten: 5,7%
    • DIY: 10,40%