Bencana Banjir Bekasi: 5.538 Ton Sampah Diangkut, Angka Sementara yang Masih Berpotensi Meningkat
Bencana Banjir Bekasi: Penanganan Sampah Pascabencana Menuai Tantangan
Kota Bekasi baru-baru ini dilanda bencana banjir yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di berbagai sektor. Akibat peristiwa yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menghadapi tantangan besar dalam penanganan pascabencana, khususnya dalam hal pengangkutan sampah. Hingga tanggal 9 Maret 2025, tercatat sebanyak 5.538 ton sampah telah diangkut dari berbagai titik terdampak banjir. Angka ini, menurut Sekretaris DLH Kota Bekasi, Kiswati Ningsih, masih bersifat sementara dan berpotensi meningkat mengingat masih banyaknya puing dan sampah yang berserakan di lokasi yang tergenang sebelumnya. Data ini diperoleh dari sistem timbangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Bekasi.
Pengangkutan sampah tersebut melibatkan total 463 ritase atau perjalanan pengangkutan yang dilakukan dalam kurun waktu 5-9 Maret 2025. Rinciannya sebagai berikut:
- 5 Maret 2025: 81,46 ton sampah (21 ritase)
- 6 Maret 2025: 555,09 ton sampah (92 ritase)
- 7 Maret 2025: 1.063,26 ton sampah (93 ritase)
- 8 Maret 2025: 1.424,03 ton sampah (113 ritase)
- 9 Maret 2025: 2.415,13 ton sampah (144 ritase)
Jumlah tersebut menunjukkan besarnya dampak banjir terhadap kebersihan kota. Kedelapan dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir, yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di berbagai sektor, termasuk jalan-jalan utama dan kantor pemerintahan. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam keterangannya pada 4 Maret 2025, menyatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat genangan air yang signifikan di berbagai wilayah, termasuk jalan-jalan utama dan kantor pemerintahan. Genangan air yang sangat tinggi itu diakibatkan oleh limpasan air yang luar biasa besarnya.
DLH Kota Bekasi terus berupaya maksimal dalam membersihkan sisa-sisa banjir dan memastikan kembali terciptanya kebersihan lingkungan di Kota Bekasi. Namun, tantangan masih terus dihadapi mengingat skala kerusakan yang cukup besar. Penanganan sampah pascabanjir ini menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya pemulihan pascabencana di Kota Bekasi. Upaya koordinasi dan kerja sama antar lembaga terkait sangat dibutuhkan untuk memastikan proses pembersihan dan pemulihan berlangsung efektif dan efisien. Selain itu, dibutuhkan pula edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah yang baik agar kejadian serupa tidak berdampak sebesar ini di masa depan.