TGRI Beralih ke GR Yaris Rally2: Evolusi dari AP4 untuk Dominasi Reli Nasional
Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) secara resmi memperkenalkan senjata terbarunya, GR Yaris Rally2, sebagai pengganti GR Yaris AP4 dalam kancah reli nasional. Meskipun sekilas tampak serupa dengan pendahulunya, terutama pada penggunaan mesin 1.500 cc turbo tiga silinder, perbedaan mendasar terletak pada filosofi pengembangan dan karakteristik yang dihasilkan.
Ryan Nirwan, pereli andalan TGRI, menyoroti perbedaan signifikan dalam proses pengembangan antara GR Yaris Rally2 dan AP4. Menurutnya, GR Yaris Rally2 merupakan produk dari riset mendalam dan terstruktur oleh Toyota, melibatkan puluhan insinyur sejak tahun 2022. Investasi waktu dan sumber daya yang besar ini menghasilkan pengembangan yang jauh lebih komprehensif dibandingkan AP4.
"Spesifikasi mesin memang mirip, masih 1.500 turbo 3 silinder. Tapi, mobil ini lahir dari pabrik Toyota dengan riset yang panjang. Tentu research and development-nya jauh lebih sempurna dibandingkan AP4," jelas Ryan.
Sebagai gambaran, GR Yaris AP4 yang sebelumnya digunakan TGRI adalah hasil pengembangan terbatas di Selandia Baru, dengan sumber daya manusia dan fasilitas yang terbatas. Ryan mengibaratkan perbedaan ini seperti membangun mobil di bengkel versus membangunnya di pabrik, yang menekankan tingkat kesempurnaan yang jauh berbeda.
"AP4 dibangun di New Zealand dengan satu insinyur, satu mekanik, serta berbagai resource lainnya. Kalau AP4 dibangun di bengkel, istilahnya, ini (Rally2) dibangunnya di pabrik. Jadi pasti penyempurnaannya jauh lebih signifikan. Hasilnya pun di kancah dunia dan Eropa menunjukkan sebagai salah satu yang terbaik saat ini," imbuhnya.
Perbedaan mencolok lainnya terletak pada geometri suspensi. Perubahan ini menghasilkan karakter mobil yang sangat berbeda dibandingkan AP4. Ryan menjelaskan bahwa perubahan ini mengharuskan tim untuk melakukan penyesuaian dari awal, termasuk sistem komputer dan ECU mobil yang berbeda secara signifikan.
"Teknologi yang paling terlihat adalah geometri suspensinya. Dengan geometri suspensi yang berbeda, karakter mobilnya pasti akan berubah drastis," kata Ryan.
Bagi Ryan dan tim, adaptasi ini berarti proses pembelajaran baru. Mereka harus memahami ulang sistem ECU dan geometri mobil untuk memaksimalkan potensi GR Yaris Rally2. Meskipun sistem pengereman dan beberapa aspek lain mungkin terasa familiar, kunci utama terletak pada pemahaman holistik terhadap karakter mobil baru ini.
TGRI juga akan mendapatkan dukungan dari insinyur Eropa yang telah berpengalaman menangani Toyota Gazoo Racing selama dua tahun. Dukungan ini, bersama dengan dukungan dari TAM dan sponsor, diharapkan dapat mempercepat proses adaptasi tim terhadap GR Yaris Rally2.
Dengan GR Yaris Rally2, TGRI berharap dapat meraih prestasi yang lebih tinggi di kancah reli nasional. Mobil baru ini menjanjikan performa yang lebih baik berkat pengembangan yang lebih matang dan terstruktur. Tantangan bagi tim sekarang adalah beradaptasi dengan cepat dan memaksimalkan potensi mobil baru ini.