Tragedi di Indragiri Hulu: Siswa SD Meninggal Dunia, Dugaan Kekerasan oleh Teman Sekolah Mencuat
Kasus Dugaan Kekerasan di Sekolah Dasar Indragiri Hulu Mencuat
Kasus dugaan kekerasan yang menimpa seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tengah menjadi sorotan. KB (8), inisial korban, meninggal dunia dan memicu laporan dari ibunya, Siska Yusniati Sibarani (30), terkait dugaan tindak kekerasan fisik dan perundungan yang dialami putranya.
Kepolisian Resor (Polres) Inhu bergerak cepat melakukan penyelidikan. AKBP Fahrian Saleh Siregar, Kapolres Inhu, menyatakan bahwa serangkaian pemeriksaan saksi-saksi telah dilakukan. Pihaknya juga tengah menanti hasil otopsi yang diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kematian korban.
"Kami masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban," ujar AKBP Fahrian.
Kronologi Kejadian
Rentetan peristiwa bermula pada hari Rabu (21/5/2025), ketika Siska menghubungi wali kelas KB, Febri, melalui aplikasi WhatsApp. Siska mengeluhkan kondisi anaknya yang merasakan sakit pada bagian perut dan mengalami pembengkakan. Dalam pesannya, Siska juga menyampaikan informasi tentang dugaan pemukulan dan perundungan yang dilakukan oleh teman-teman sekelas korban.
Meskipun awalnya KB enggan mengakui menjadi korban pemukulan, seorang teman sekelasnya, RO, memberikan informasi bahwa KB telah dipukuli. Siska kemudian berupaya mencari solusi melalui wali kelas, mengingat kondisi KB yang terlihat membungkuk kesakitan. Korban juga mengungkapkan bahwa dirinya kerap menjadi sasaran perundungan karena perbedaan keyakinan, yang membuat ayahnya geram.
Febri, selaku wali kelas, mengaku tidak mengetahui kejadian pemukulan tersebut. Namun, ia segera melaporkan informasi tersebut kepada kepala sekolah, Sutarno. Pada hari Jumat (23/5/2025), kepala sekolah menginisiasi mediasi dengan memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk orang tua KB. Dalam pertemuan tersebut, disepakati perdamaian meskipun kondisi kesehatan KB belum membaik.
Namun, pada hari Senin (26/5/2025) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, Eka Juliarti, wali kelas lain, menerima kabar duka dari orang tua KB bahwa korban telah meninggal dunia.
Laporan ke Pihak Berwajib
Merasa tidak terima atas kematian anaknya yang diduga akibat kekerasan, orang tua KB melaporkan kejadian ini ke Polsek Seberida dengan harapan agar para pelaku dapat diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Kapolres Inhu mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan medis awal, ditemukan indikasi adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak kepolisian telah mengidentifikasi lima orang yang diduga terlibat dalam kasus ini, masing-masing berinisial HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13). Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.