Microsoft Resmikan Pusat Data Cloud 'Indonesia Central' untuk Dorong Transformasi Digital Nasional
Microsoft secara resmi mengumumkan peluncuran wilayah cloud (cloud region) pertamanya di Indonesia, yang diberi nama "Indonesia Central", menandai langkah signifikan dalam mendukung transformasi digital di Tanah Air. Infrastruktur ini dirancang untuk menyediakan layanan komputasi awan Azure yang lebih cepat, efisien, dan dengan latensi rendah bagi pelanggan di Indonesia.
Wilayah cloud pada dasarnya adalah jaringan pusat data (data center) yang dikelola oleh penyedia layanan cloud seperti Microsoft. Kehadiran Indonesia Central memungkinkan data diproses dan disimpan secara lokal, mengurangi ketergantungan pada pusat data di luar negeri seperti Singapura, Hong Kong, dan Australia yang sebelumnya digunakan.
Executive Vice President Cloud & AI Microsoft, Scott Guthrie, menyatakan bahwa peluncuran Indonesia Central akan membawa kemampuan penuh Microsoft untuk menyediakan layanan cloud yang lebih dekat dengan konsumen di Indonesia. Hal ini akan memberdayakan pengembang, organisasi, dan lembaga pemerintah untuk berinovasi di dalam negeri dan memperluas jangkauan secara global.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menambahkan bahwa Indonesia Central akan menjadi bagian dari jaringan global yang terdiri dari 70 wilayah cloud Azure. Lebih dari sekadar infrastruktur, ini merupakan fondasi penting bagi kemajuan nasional.
Secara teknis, Indonesia Central dibagi menjadi tiga zona ketersediaan (availability zones), masing-masing dengan sistem daya, pendingin, dan jaringan terpisah untuk memastikan kinerja komputasi yang tinggi. Microsoft menerapkan teknologi terkini untuk layanan Azure di setiap zona ketersediaan, termasuk keamanan tingkat industri, regulasi penyimpanan data, serta alur operasi yang efisien dan berkelanjutan. Microsoft berencana untuk terus mengembangkan Indonesia Central guna memberikan layanan cloud terbaik bagi pelanggan.
Proyek Indonesia Central melibatkan investasi sebesar 1,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 27,6 triliun) yang akan dikucurkan secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2028. Kehadiran wilayah cloud ini diharapkan dapat menciptakan nilai ekonomi bagi Indonesia sebesar 2,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 40,7 triliun) pada periode 2024-2028, serta membuka lebih dari 106.000 peluang kerja baru hingga tahun 2028 dan mempercepat pencapaian target 1 juta pelatihan talenta digital pada akhir tahun 2025.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, menyambut baik peluncuran Indonesia Central sebagai kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional. Dalam pidatonya di acara AI Tour Jakarta, mewakili Presiden RI, Prabowo Subianto, Meutya menyatakan bahwa Indonesia Central Cloud Region adalah bagian dari komitmen jangka panjang investasi Microsoft di Indonesia.
Kehadiran Indonesia Central mencerminkan kepercayaan sektor swasta terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital dan kesiapan Indonesia untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan Artificial Intelligence (AI), seperti layanan yang ditawarkan Microsoft Azure. Meutya mendorong dukungan lanjutan pasca-peluncuran cloud region, termasuk pengembangan lebih banyak talenta AI dan pendirian AI center di berbagai institusi pendidikan di Indonesia. Program kerjasama antara universitas, Kominfo, dan Microsoft diharapkan dapat ditingkatkan secara masif untuk mempercepat adopsi Hyper Cloud di Indonesia.