Penyerangan Pegawai Kejaksaan Agung di Depok: Motif Belum Terungkap, Barang Korban Utuh

Insiden penyerangan terhadap seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DSK, terjadi di Depok pada Sabtu (24/5/2025) dini hari. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif di balik aksi kekerasan tersebut.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang dalam kejadian tersebut. Sepeda motor yang digunakan DSK pun tidak mengalami kerusakan sedikit pun. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai motif sebenarnya dari pelaku penyerangan.

"Enggak ada (barang milik korban yang hilang)," ujar AKBP Bambang saat dikonfirmasi pada Selasa (27/5/2025), menegaskan bahwa seluruh barang milik korban tetap utuh. Kondisi sepeda motor korban pun dalam keadaan baik, tanpa ada kerusakan atau bekas terjatuh.

Saat ini, tim penyidik Polres Depok tengah berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap identitas pelaku serta motif penyerangan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait insiden ini.

"Saksi yang menyaksikan langsung sementara belum ada, tapi yang telah diambil keterangan itu ada sekitar enam atau tujuh orang," jelas AKBP Bambang. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan kronologi kejadian. DSK, yang bertugas di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejagung, pulang dari kantor pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam perjalanan pulang, DSK sempat berhenti untuk berteduh dan minum kopi karena hujan.

Setelah hujan reda, DSK melanjutkan perjalanan. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB, saat melintas di suatu lokasi, DSK didekati oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan sepeda motor. Pelaku kemudian berteriak "sikat" sambil mengayunkan senjata tajam ke arah korban.

"Kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat saudara DSK dan sambil berteriak 'sikat' sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DSK," terang Harli.

Setelah melakukan penyerangan, pelaku kembali berteriak "mampus lu" dan langsung melarikan diri dengan sepeda motor mereka. DSK kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, DSK merasa ada dua orang yang mengawasinya.

Akibat serangan tersebut, DSK mengalami luka serius di pergelangan tangan kanan. Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian, yang terus berupaya mengungkap motif dan menangkap pelaku penyerangan.

Berikut poin-poin penting terkait kasus ini:

  • Korban: DSK, seorang pegawai Kejaksaan Agung.
  • Lokasi: Depok, Jawa Barat.
  • Waktu: Sabtu, 24 Mei 2025, sekitar pukul 02.30 WIB.
  • Pelaku: Dua orang tak dikenal (OTK) yang berboncengan sepeda motor.
  • Motif: Belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
  • Kerugian: Tidak ada barang korban yang hilang.
  • Luka: Luka berat di pergelangan tangan kanan korban.
  • Status: Kasus dalam penanganan pihak kepolisian.

Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini dan membawa pelaku ke hadapan hukum.