Dian Siswarini Nahkodai Telkom: Kiprah "Srikandi" di Dunia Telekomunikasi Indonesia
Dian Siswarini Pimpin Telkom: Tonggak Sejarah Baru Industri Telekomunikasi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Indonesia) pada hari Selasa, 27 Mei 2025, menandai babak baru dalam sejarah perusahaan dengan penunjukan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama. Pengangkatan ini menggantikan Ririek Adriansyah, yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Dian Siswarini, seorang tokoh yang sudah tidak asing lagi di kancah telekomunikasi Tanah Air, mencatatkan namanya sebagai pemimpin wanita pertama yang memimpin perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga saat ini, ia merupakan satu-satunya CEO wanita untuk operator seluler di Indonesia. Penunjukan ini bukan hanya sekadar perubahan kepemimpinan, tetapi juga simbol kemajuan dan representasi perempuan dalam industri yang didominasi oleh laki-laki.
Perjalanan Karier yang Menginspirasi
Sebelum menduduki kursi tertinggi di Telkom Indonesia, Dian Siswarini telah menorehkan prestasi gemilang di PT XL Axiata Tbk (EXCL). Ia menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur sebelum proses merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang kemudian melahirkan XL Smart. Kisah sukses Dian dimulai dari bawah, membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi adalah kunci utama dalam mencapai puncak karier.
Kelahiran Majalengka, Jawa Barat, Dian mengawali kariernya di industri telekomunikasi pada tahun 1991 dengan bergabung di PT Citra Sari Makmur setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tiga tahun berselang, pada tahun 1994, ia bergabung dengan Satelindo sebagai radio network engineer. Kemudian, pada tahun 1996, Dian memutuskan untuk bergabung dengan XL, sebuah langkah yang membawanya menuju puncak kesuksesan.
Kariernya di XL terus menanjak seiring dengan berjalannya waktu. Pada tahun 2007, Dian dipercaya untuk menjabat sebagai Network Services Director. Dalam posisi ini, ia bertanggung jawab penuh atas perluasan jaringan XL di seluruh Indonesia, memastikan konektivitas yang lebih baik bagi masyarakat. Pada tahun 2011, Dian kembali mendapatkan promosi sebagai Direktur sekaligus Chief Digital Services Officer. Tanggung jawabnya semakin besar, meliputi pengembangan bisnis digital dan inovasi layanan, sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Dedikasinya terhadap pengembangan diri juga patut diacungi jempol. Pada tahun 2013, Dian mengikuti program eksekutif Advanced Management Program di Harvard Business School. Pengalaman ini memberikan wawasan baru dan memperkaya pengetahuannya di bidang manajemen dan bisnis.
Sekembalinya dari Harvard, pada tahun 2014, Dian mengemban tugas sebagai Group Chief of Marketing and Operation Officer Axiata Group Berhad. Ia bertugas mengawasi operasional Axiata di tujuh negara Asia, menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan mengelola bisnis di skala internasional. Puncak kariernya di XL Axiata terjadi pada tahun 2015, ketika ia diangkat sebagai President Director dan CEO. Jabatan ini ia emban hingga awal tahun 2025, sebelum akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya.
Komitmen pada Pemberdayaan Perempuan
Selain keahliannya di bidang bisnis, Dian Siswarini juga dikenal memiliki perhatian khusus terhadap pemberdayaan perempuan. Bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA), XL Axiata menjalankan program pemberdayaan perempuan bernama Sisternet sejak tahun 2015. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan keterampilan kepada perempuan di berbagai kota dan desa, membantu mereka untuk berkembang dan berdaya.
Hingga awal tahun 2025, program Sisternet telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1 juta perempuan di seluruh Indonesia. Selain itu, Dian juga aktif dalam berbagai forum internasional untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Hingga Maret 2025, Dian mewakili XL Axiata sebagai pembicara utama di forum Commission on the Status of Women ke-69 (CWS69) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
Di bawah kepemimpinan Dian dan komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan, XL Axiata berhasil mencapai angka yang membanggakan, dimana sekitar 33 persen posisi manajerial di perusahaan tersebut ditempati oleh perempuan. Angka ini jauh melampaui rata-rata industri teknologi di Indonesia, menunjukkan bahwa Dian tidak hanya sukses dalam bisnis, tetapi juga berhasil menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung perkembangan perempuan.
Dengan rekam jejak yang gemilang dan komitmen yang kuat terhadap kemajuan bangsa, Dian Siswarini diharapkan dapat membawa Telkom Indonesia menuju era baru, menjadi perusahaan telekomunikasi yang lebih inovatif, kompetitif, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.