Jawa Tengah Siapkan Lima Sentra Sekolah Rakyat untuk Pendidikan Gratis, Penerimaan Siswa Baru Dibuka Juli 2025
Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sebagai wujud komitmen tersebut, sebanyak lima sentra di Jawa Tengah tengah dipersiapkan untuk menjadi Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif yang dicanangkan untuk memberikan pendidikan gratis berkualitas bagi siswa dari keluarga miskin.
Program Sekolah Rakyat ini direncanakan akan mulai menerima pendaftaran siswa baru pada bulan Juli tahun 2025. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengungkapkan bahwa secara nasional, terdapat 65 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi dan menampung para siswa. Lima di antaranya berlokasi strategis di Jawa Tengah, yaitu:
- Sentra Baturaden di Banyumas
- Sentra Kartini di Temanggung
- Sentra Prof Suharso di Solo
- Sentra Antasena di Magelang
- Sentra Margo Laras di Pati
Dalam kunjungannya di Upgris Semarang, Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa saat ini proses seleksi calon kepala sekolah sedang berlangsung melalui serangkaian tes wawancara. Selain itu, Kementerian Sosial juga tengah mempersiapkan tenaga pengajar terbaik, termasuk guru dengan status P3K, PPG, atau ASN, untuk ditempatkan di Sekolah Rakyat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa para siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Presiden menekankan pentingnya keberadaan Sekolah Rakyat di setiap daerah sebagai upaya untuk memutus rantai kemiskinan. Setiap Pemerintah Daerah diharapkan memiliki setidaknya satu unit Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, Kementerian Sosial mendorong para Bupati dan Wali Kota untuk mengajukan usulan pendirian Sekolah Rakyat di wilayah masing-masing. Prioritas akan diberikan kepada daerah yang telah memiliki bangunan yang dapat direvitalisasi untuk mempercepat proses pembukaan sekolah.
Layanan pendidikan gratis ini akan diprioritaskan bagi masyarakat miskin yang masuk dalam kategori desil 1 (miskin) dan desil 2 (sangat miskin). Setiap unit Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk ruang kelas, asrama, dapur, tempat makan, laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga, serta fasilitas untuk pendidikan vokasi seperti peternakan, pertanian, dan perikanan. Luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun seluruh fasilitas tersebut diperkirakan mencapai 8,5 hektar.
Saat ini, pemerintah sedang menghitung kebutuhan guru dan tenaga kependidikan lainnya secara rinci. Selain kepala sekolah dan guru, Sekolah Rakyat juga akan membutuhkan wali asrama, wali pamong, dan tenaga pendukung lainnya untuk memastikan kelancaran operasional dan kesejahteraan para siswa. Dengan persiapan yang matang, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.