Kemenag DKI Jakarta Intensifkan Persiapan Rukyatul Hilal Idul Adha dengan Tiga Instrumen Canggih

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta tengah mematangkan persiapan untuk pelaksanaan rukyatul hilal yang akan menjadi penentu awal bulan Dzulhijjah, menandai semakin dekatnya Hari Raya Idul Adha. Kegiatan krusial ini dijadwalkan berlangsung pada petang hari, dengan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memastikan akurasi pengamatan.

Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta terpantau sibuk menyiapkan serangkaian peralatan canggih. Di antara perangkat yang disiapkan adalah dua teleskop robotik yang memiliki kemampuan otomatisasi tinggi dalam mencari dan melacak objek langit, serta satu unit theodolite, instrumen optik presisi yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal. Kombinasi ketiga alat ini diharapkan dapat memberikan data yang komprehensif dan akurat mengenai posisi hilal.

Reza, salah seorang anggota Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa pengamatan akan dilakukan secara seksama saat matahari terbenam. Proses pengamatan ini akan mengintegrasikan dua metode utama, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan visual). Metode hisab akan memberikan prediksi teoritis mengenai posisi hilal, sementara rukyat akan mengkonfirmasi prediksi tersebut melalui pengamatan langsung.

"Kami sedang melakukan persiapan intensif untuk memastikan kelancaran pemantauan dengan menggunakan tiga alat ini," ujar Reza di Kantor Kanwil Kemenag DKI Jakarta, pada Selasa (27/5/2025). Pernyataan ini mencerminkan keseriusan tim dalam menjalankan tugas penting ini.

Lokasi pengamatan hilal akan dipusatkan di lantai tujuh Kantor Kanwil Kemenag DKI Jakarta, yang dipilih karena memiliki visibilitas yang optimal ke arah cakrawala barat. Dari lokasi ini, tim akan berupaya menangkap penampakan hilal yang sangat tipis dan redup, yang menandai awal bulan baru dalam kalender Hijriyah.

"Hasil pemantauan hilal yang diperoleh oleh Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta akan segera dilaporkan kepada pihak terkait," tambah Reza. Laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam penentuan awal Dzulhijjah oleh pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan bahwa pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk menentukan awal Dzulhijah 1446 Hijriah akan dilaksanakan serentak pada 27 Mei 2025, yang bertepatan dengan tanggal 29 Dzulkaidah. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli astronomi, ulama, dan perwakilan dari berbagai organisasi Islam.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan pemantauan hilal akan dilaksanakan di 114 titik strategis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pemilihan lokasi-lokasi ini didasarkan pada pertimbangan geografis dan kondisi cuaca yang mendukung visibilitas hilal.

"Pemantauan hilal awal Dzulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang," ujar Arsad dalam keterangan resminya pada Kamis (22/5/2025). Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan akurasi penentuan awal bulan Dzulhijjah.

Arsad menambahkan bahwa berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan sudah berada di atas ufuk. Meskipun demikian, ketinggian hilal masih sangat rendah, sehingga membutuhkan ketelitian dan peralatan yang memadai untuk dapat terlihat.

Posisi hilal tersebut diperkirakan berada pada ketinggian antara 0° 44,15’ (nol derajat empat puluh empat koma lima belas menit) hingga 3° 12,29’ (tiga derajat dua belas koma dua puluh sembilan menit). Sementara itu, sudut elongasi hilal diperkirakan berada antara 5° 50,64’ (lima derajat lima puluh koma enam puluh empat menit) hingga 7° 6,27’ (tujuh derajat enam koma dua puluh tujuh menit).

"Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," pungkas Arsad. Hal ini memberikan keyakinan bahwa penentuan awal Dzulhijjah tahun ini akan dilakukan secara akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Dengan persiapan matang dan dukungan teknologi canggih, Kemenag DKI Jakarta dan seluruh tim rukyatul hilal di Indonesia optimis dapat menentukan awal Dzulhijjah 1446 Hijriah dengan tepat, sehingga umat Muslim dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.