Country Garden Bernapas Lega: Sidang Likuidasi Ditunda, Peluang Restrukturisasi Utang Menguat

Pengembang properti raksasa asal Tiongkok, Country Garden, mendapatkan waktu tambahan untuk menata ulang keuangan mereka. Pengadilan Tinggi Hong Kong menunda sidang atas petisi likuidasi yang diajukan terhadap perusahaan hingga 11 Agustus mendatang. Penundaan ini memberikan ruang gerak yang krusial bagi Country Garden untuk merampungkan proses restrukturisasi utang luar negeri yang sangat kompleks.

Penundaan sidang likuidasi ini menjadi angin segar bagi Country Garden. Perusahaan kini memiliki waktu lebih banyak untuk menggalang dukungan dari para kreditor, khususnya bank-bank pemberi pinjaman. Dukungan yang solid dari para kreditor menjadi kunci utama untuk meyakinkan pengadilan agar menolak petisi likuidasi yang diajukan oleh Ever Credit pada awal tahun 2023 lalu.

Country Garden tengah berjuang untuk merestrukturisasi utang luar negerinya yang mencapai angka fantastis, US$ 14,1 miliar. Langkah restrukturisasi ini dirancang untuk memangkas beban utang perusahaan secara signifikan, hingga 78%. Proses restrukturisasi ini membutuhkan persetujuan dari mayoritas kreditor. Proposal restrukturisasi yang diajukan Country Garden membutuhkan dukungan lebih dari 75% nilai kreditor, termasuk dari bank pemberi pinjaman, pemegang obligasi, dan Ever Credit.

Saat ini, Country Garden telah mengamankan dukungan dari para pemegang obligasi utang luar negeri senilai US$ 10,3 miliar. Namun, kesepakatan dari kelompok bank utama yang memegang pinjaman sindikasi senilai US$ 3,6 miliar masih belum tercapai. Country Garden memperpanjang batas waktu awal (early-bird) bagi kreditor untuk menandatangani perjanjian restrukturisasi hingga 6 Juni, dan batas waktu umum hingga 20 Juni. Hal ini menunjukkan upaya perusahaan untuk mengakomodasi kepentingan para kreditor dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Sebelumnya, perusahaan telah meminta kreditor untuk menyetujui proposal restrukturisasi paling lambat 23 Mei lalu, dengan tujuan memperkuat posisi mereka dalam sidang likuidasi yang semula dijadwalkan pada 26 Mei. Ever Credit, unit dari Kingboard Holdings, mengajukan petisi penutupan Country Garden pada Februari 2024 lalu. Petisi tersebut diajukan karena Country Garden gagal melunasi pinjaman berjangka senilai HK$ 1,6 miliar, belum termasuk bunga yang masih harus dibayarkan. Kasus ini menjadi sorotan utama di tengah kekhawatiran yang lebih luas tentang kesehatan sektor properti Tiongkok.