Solidaritas Pemimpin Bekasi: Gaji Pertama untuk Korban Bencana Banjir

Solidaritas Pemimpin Bekasi: Gaji Pertama untuk Korban Bencana Banjir

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dan Wakil Wali Kota, Abdul Harris Bobihoe, menunjukkan komitmen nyata terhadap warga terdampak bencana banjir yang melanda Kota Bekasi pada awal Maret 2025. Dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Kota Bekasi, Senin (10/3/2025), keduanya mengumumkan sumbangan gaji pertama mereka untuk membantu meringankan beban para korban. Langkah ini bukan sekadar simbolis, melainkan refleksi dari kepemimpinan yang berpihak pada rakyat dan menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi musibah.

Tri Adhianto menyampaikan bahwa bencana banjir yang melumpuhkan delapan dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi menjadi momentum untuk memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong. Ia menegaskan bahwa pembangunan Kota Bekasi bukan hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat pasca bencana. Komitmen ini tercermin dalam rencana pemerintah kota untuk mempercepat distribusi bantuan, meningkatkan kecepatan perbaikan infrastruktur yang rusak, dan yang terpenting, memastikan kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan.

Lebih lanjut, Tri Adhianto menjelaskan bahwa peringatan HUT ke-28 Kota Bekasi menjadi ajang refleksi bagi pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan publik. Ia berharap, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, Kota Bekasi dapat menjadi kota yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Pernyataan ini sekaligus menjadi komitmen untuk belajar dari pengalaman bencana banjir dan menerapkannya dalam perencanaan dan kebijakan pembangunan ke depan.

Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi mengakibatkan dampak yang signifikan, tidak hanya kerugian materiil, tetapi juga mengganggu aktivitas perekonomian dan pemerintahan. Banjir yang merendam permukiman, kantor pemerintahan, dan jalan-jalan utama mengakibatkan lumpuhnya aktivitas warga. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi mencatat volume sampah yang luar biasa besar akibat banjir tersebut.

DLH Kota Bekasi telah mengangkut 5.538 ton sampah pascabanjir hingga tanggal 9 Maret 2025. Angka ini diproyeksikan akan terus bertambah mengingat masih banyaknya sampah dan puing-puing yang berserakan di lokasi terdampak. Pengangkutan sampah tersebut membutuhkan 463 ritase perjalanan truk pengangkut sampah, dengan rincian sebagai berikut:

  • 5 Maret 2025: 81,46 ton sampah (21 ritase)
  • 6 Maret 2025: 555,09 ton sampah (92 ritase)
  • 7 Maret 2025: 1.063,26 ton sampah (93 ritase)
  • 8 Maret 2025: 1.424,03 ton sampah (113 ritase)
  • 9 Maret 2025: 2.415,13 ton sampah (144 ritase)

Angka tersebut menunjukkan skala besar kerusakan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh bencana banjir. Sumbangan gaji dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota menjadi simbol dari kepedulian pemerintah dan harapan untuk pemulihan yang cepat dan komprehensif bagi warga terdampak.

Langkah nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi ini patut diapresiasi sebagai bentuk komitmen dalam membangun Kota Bekasi yang lebih tangguh dan berpihak pada rakyatnya.