Jakarta - Koreografer ternama Indonesia, Denny Malik, akan tampil memukau dalam ajang "Tango in Bali 2025". Denny Malik menyatakan antusiasmenya untuk terlibat dalam acara tersebut. Dirinya menerima tawaran dari Ratih Soe untuk berpartisipasi dalam "Tango in Bali" sebagai sebuah tantangan yang menarik.

Denny Malik berencana membawakan sejumlah karya tari yang sebelumnya dipentaskan dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang", sebuah pertunjukan yang digelar pada bulan April lalu untuk memperingati Hari Kartini. Pementasan tersebut, yang bersifat intim dan eksklusif, bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan perpaduan budaya antara Indonesia dan Argentina.

Dalam "Tango in Bali 2025", Denny Malik akan menyuguhkan sebuah kolaborasi unik yang menggabungkan unsur-unsur tari Jawa dan tango. Kolaborasi ini akan menjadi bagian dari segmen hiburan dalam acara tersebut, yang sebagian besar berfokus pada kompetisi tango. Denny Malik menekankan bahwa budaya Indonesia terbuka terhadap kolaborasi dengan budaya lain, termasuk tango dari Argentina.

"Akan ada sentuhan Bali juga dalam kolaborasi ini," tambah Denny Malik, memberikan sedikit bocoran mengenai pertunjukannya.

Ratih Soe, penggagas "Tango in Bali", menjelaskan bahwa tahun ini acara tersebut akan memasukkan unsur budaya Jawa untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan pertunjukan "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang lalu. Ratih Soe berharap perpaduan antara tari tango dan Jawa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

"Kami berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga kemudahan akses yang diperlukan," ujar Ratih Soe.

Acara "Tango in Bali 2025" diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan kolaborasi budaya antara Indonesia dan Argentina, serta menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Kehadiran Denny Malik sebagai salah satu penampil utama diharapkan dapat meningkatkan daya tarik acara ini dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton.