Kacau! Job Fair Pemkab Bekasi di Cikarang Berujung Ricuh Akibat Membludaknya Pencari Kerja
Job Fair Bekasi Diwarnai Kericuhan Akibat Ketidaksiapan Penyelenggara
Gelaran job fair yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, pada hari Selasa (27/05/2025) berakhir ricuh. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh ketidaksiapan panitia dalam mengantisipasi animo masyarakat yang begitu besar.
Seorang pencari kerja, Ridwan Rahmat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyelenggaraan job fair tersebut. Menurutnya, acara yang berpotensi mengundang kerumunan massa seperti ini seharusnya tidak dipusatkan di satu lokasi saja. Ia menyarankan agar penyelenggara membagi lokasi job fair menjadi beberapa titik untuk menghindari penumpukan pencari kerja.
"Kurang persiapan intinya panitianya," ujar Ridwan.
Kericuhan bermula ketika seorang pria memperlihatkan hasil scan quick response (QR) untuk pendaftaran. Sontak, kerumunan massa langsung berebut mendekati pria tersebut, menyebabkan aksi saling dorong dan bahkan perkelahian di tengah kerumunan. Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan betapa padatnya halaman lokasi job fair oleh para pencari kerja yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Bekasi.
Analisis Situasi
Kericuhan ini menyoroti beberapa permasalahan mendasar dalam penyelenggaraan job fair oleh Pemkab Bekasi. Antara lain:
- Kurangnya Perencanaan dan Koordinasi: Panitia penyelenggara tampaknya tidak mengantisipasi jumlah pencari kerja yang akan hadir. Hal ini mengakibatkan antrean panjang, kepadatan, dan akhirnya kericuhan.
- Minimnya Informasi dan Sosialisasi: Informasi mengenai tata cara pendaftaran, lokasi, dan waktu pelaksanaan job fair tampaknya tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan kebingungan dan frustrasi di kalangan pencari kerja.
- Keterbatasan Infrastruktur: Gedung Convention Center Presiden University dinilai tidak memadai untuk menampung jumlah pencari kerja yang datang. Hal ini menyebabkan kepadatan dan potensi kericuhan.
Rekomendasi
Untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang, Pemkab Bekasi perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan job fair. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Perencanaan yang Lebih Matang: Panitia penyelenggara harus melakukan survei dan analisis data untuk memperkirakan jumlah pencari kerja yang akan hadir. Hal ini akan membantu dalam menentukan lokasi, jumlah stan perusahaan, dan jumlah petugas keamanan yang dibutuhkan.
- Sosialisasi yang Lebih Intensif: Informasi mengenai job fair harus disosialisasikan secara luas melalui berbagai media, seperti media sosial, website resmi Pemkab Bekasi, dan spanduk/baliho di tempat-tempat strategis.
- Peningkatan Infrastruktur: Pemkab Bekasi perlu mempertimbangkan untuk menyelenggarakan job fair di lokasi yang lebih luas dan memadai, atau membagi lokasi menjadi beberapa titik.
- Peningkatan Keamanan: Petugas keamanan harus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi kericuhan. Petugas keamanan juga harus dilatih untuk menangani kerumunan massa dan merespons situasi darurat.
Dengan perbaikan-perbaikan ini, diharapkan job fair di Kabupaten Bekasi dapat diselenggarakan dengan lebih tertib, aman, dan efektif, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pencari kerja dan perusahaan yang berpartisipasi.