Revitalisasi Sungai: Dedi Mulyadi Usulkan Orientasi Hunian Menghadap Sungai di Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mempertimbangkan kebijakan inovatif terkait tata ruang, yang menekankan pentingnya revitalisasi sungai. Salah satu gagasan yang muncul adalah pengaturan orientasi bangunan hunian agar menghadap ke sungai, bukan membelakanginya. Wacana ini diungkapkan oleh tokoh publik Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam sebuah kesempatan di Universitas Indonesia, Depok.
Gagasan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi sungai-sungai di Jawa Barat yang seringkali kurang terawat dan termanfaatkan secara optimal. Dengan menghadapnya rumah-rumah ke sungai, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai akan meningkat. Selain itu, orientasi ini juga diharapkan dapat mengembalikan fungsi sungai sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa Barat.
Dalam kuliah umumnya, Dedi Mulyadi menyinggung kaitan antara wacana ini dengan kebudayaan Jawa Barat yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya mengembalikan tata ruang yang selaras dengan alam, sehingga masyarakat dapat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga menyoroti perlunya mengurangi penggunaan bahan bangunan seperti batu dan semen, yang dapat memicu eksploitasi sumber daya alam. Sebagai alternatif, ia mendorong pemanfaatan bambu sebagai bahan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Bahkan, Dedi Mulyadi berencana mendirikan sekolah dengan memanfaatkan bambu sebagai material utama, yang diharapkan dapat menjadi contoh penerapan konsep pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat. Program ini direncanakan akan dimulai pada tahun yang sama dengan pernyataan tersebut.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan tata ruang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Jawa Barat. Dengan memadukan unsur budaya, lingkungan, dan teknologi, diharapkan Jawa Barat dapat menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian alam.