Wapres Gibran Soroti Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dalam Kunjungan Kerja ke Bengkulu
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu pada Selasa, 27 Mei 2025, dengan fokus utama pada permasalahan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Setibanya di Bandara Fatmawati Soekarno, Gibran didampingi oleh Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dan disambut oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, rombongan langsung menuju ke pelabuhan tersebut untuk melakukan peninjauan lapangan.
Peninjauan ini bertujuan untuk memahami secara langsung kondisi pendangkalan yang terjadi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Gubernur Helmi Hasan menekankan bahwa pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai memerlukan pemeliharaan rutin. Ia menjelaskan bahwa selama ini, pemeliharaan baru dilakukan setelah kondisi memburuk dan menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian, terutama bagi masyarakat Pulau Enggano. Helmi juga menyampaikan bahwa isu ini telah menjadi perhatian nasional karena menghambat aktivitas ekonomi di jalur laut Bengkulu. Saat ini, proses pemasangan pipa sedang berlangsung dan pengerukan dijadwalkan mulai pada tanggal 29 Mei.
Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menambahkan bahwa percepatan pengerukan Pelabuhan Pulau Baai sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang muncul akibat pendangkalan tersebut. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di hampir seluruh wilayah Bengkulu. Sultan berharap kehadiran Wapres dapat memastikan proses pengerukan berjalan lancar dan masyarakat tetap tenang serta tidak panik karena pemerintah sedang berupaya menormalkan kembali pasokan BBM.
Setelah melakukan peninjauan di pelabuhan, Wapres Gibran bersama Gubernur dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu mengadakan rapat terbatas di atas Kapal Bunga Rafflesia milik PT Pelindo II Bengkulu. Rombongan juga menyempatkan diri meninjau antrean panjang kendaraan yang terjadi akibat kelangkaan BBM. Sultan juga menyampaikan bahwa DPD akan terus memantau perkembangan perbaikan Pelabuhan Pulau Baai dan berencana mengunjungi serta melihat langsung penanganan korban bencana gempa bumi di posko pengungsian pada malam harinya.
Dampak Pendangkalan dan Upaya Penanganan
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai telah menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian Bengkulu, terutama dalam hal distribusi logistik dan ketersediaan BBM. Kondisi ini juga mempengaruhi aktivitas perikanan dan transportasi laut, yang menjadi mata pencaharian utama sebagian masyarakat Bengkulu.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah, antara lain:
- Pengerukan Alur: Pemerintah berencana melakukan pengerukan alur pelabuhan secara rutin untuk menjaga kedalaman yang optimal.
- Pemeliharaan Infrastruktur: Pemerintah akan melakukan pemeliharaan infrastruktur pelabuhan secara berkala untuk mencegah kerusakan dan memastikan kelancaran operasional.
- Koordinasi Lintas Sektor: Pemerintah akan meningkatkan koordinasi antara berbagai sektor terkait, seperti perhubungan, perdagangan, dan energi, untuk memastikan kelancaran distribusi logistik dan BBM.
- Pengawasan: Pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas pelabuhan untuk mencegah praktik ilegal yang dapat memperparah kondisi pendangkalan.
Diharapkan dengan upaya-upaya ini, masalah pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dapat segera teratasi dan aktivitas perekonomian di Bengkulu dapat kembali normal.