Warga Sidoarjo Diduga Jadi Korban Tindak Kriminal di Makkah

Dugaan Perampokan Menimpa Jemaah Haji Asal Sidoarjo di Tanah Suci

Kabar kurang mengenakkan menghampiri dunia perhajian Indonesia. Seorang jemaah haji asal Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial MU, dikabarkan menjadi korban tindak kriminalitas di Makkah, Arab Saudi. Informasi ini dengan cepat menyebar melalui platform media sosial TikTok dan memicu kekhawatiran di kalangan warganet.

Menurut informasi yang beredar, MU diduga mengalami perampokan yang mengakibatkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Jemaah haji tersebut dilaporkan kehilangan uang tunai sebesar Rp 16 juta dan juga mata uang Riyal Saudi (SAR) sejumlah 350 atau setara dengan Rp 1,5 juta. Modus operandi yang digunakan pelaku, menurut informasi yang viral, adalah dengan memaksa korban masuk ke dalam taksi.

Diceritakan bahwa MU tiba-tiba saja dicegat dan dipaksa masuk ke dalam sebuah taksi oleh seorang pengemudi. Setelah berhasil membawa korban ke dalam kendaraan, pengemudi taksi tersebut kemudian mengancam dan memaksa MU untuk menyerahkan seluruh barang berharga yang dimilikinya. Kejadian ini tentu saja menimbulkan trauma dan kerugian yang besar bagi korban.

Pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengaku baru mengetahui informasi ini dari pemberitaan di media massa. Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memvalidasi kebenaran informasi tersebut. Beliau menekankan pentingnya validasi informasi sebelum dapat memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini.

"Mungkin ini bisa dibenarkan kalau informasi itu valid," ujar Sugiyo pada hari Selasa (27/5/2025).

Kasus dugaan perampokan ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang puncak ibadah haji. Pihak berwenang diharapkan dapat segera melakukan investigasi untuk mengungkap kebenaran kasus ini dan memberikan perlindungan yang maksimal kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang berada di Tanah Suci.

Para jemaah haji diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi tindak kriminalitas. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tidak membawa uang tunai terlalu banyak: Sebisa mungkin, gunakan kartu debit atau kredit untuk transaksi keuangan.
  • Berhati-hati terhadap orang asing: Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal dan hindari menerima tawaran mencurigakan.
  • Melapor kepada petugas keamanan: Jika merasa ada hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada petugas keamanan yang berada di sekitar.
  • Berpergian dalam kelompok: Usahakan untuk tidak bepergian sendirian, terutama di malam hari.
  • Menyimpan barang berharga di tempat yang aman: Simpan paspor, visa, dan barang berharga lainnya di tempat yang sulit dijangkau.

Diharapkan dengan langkah-langkah pencegahan ini, para jemaah haji dapat terhindar dari tindak kriminalitas dan dapat menjalankan ibadah haji dengan tenang dan khusyuk.