Ironi Liga Top Eropa: Deretan Tim Terbanyak Kalah, Antara Degradasi dan Mimpi Liga Champions
Musim kompetisi 2024/2025 di lima liga top Eropa telah menuntaskan perjalanan panjangnya. Sorotan tertuju pada tim-tim yang berhasil merengkuh gelar juara di liga masing-masing. Liverpool sukses mengamankan mahkota juara Premier League, Barcelona menunjukkan dominasinya di La Liga, Napoli kembali berjaya di Serie A, Bayern Munich mempertahankan supremasinya di Bundesliga, dan Paris Saint-Germain tak terbendung di Ligue 1.
Namun, di balik gemerlapnya perayaan juara, terdapat cerita pilu tentang tim-tim yang harus rela terdegradasi. Performa buruk sepanjang musim, yang ditandai dengan rentetan kekalahan, menjadi faktor utama yang menyeret mereka ke jurang degradasi. Sebuah fakta menarik terungkap: dari delapan tim yang paling sering menelan kekalahan di lima liga top Eropa musim 2024/2025, tujuh di antaranya harus menerima kenyataan pahit terdegradasi.
Berikut adalah daftar tim dengan kekalahan terbanyak di lima liga top Eropa musim 2024/2025:
- Valladolid: 30 kekalahan di La Liga, finis di posisi ke-20 (degradasi)
- Southampton: 30 kekalahan di Premier League, finis di posisi ke-20 (degradasi)
- Monza: 26 kekalahan di Serie A, finis di posisi ke-20 (degradasi)
- Montpellier: 26 kekalahan di Ligue 1, finis di posisi ke-18 (degradasi)
- Leicester City: 25 kekalahan di Premier League, finis di posisi ke-18 (degradasi)
- Ipswich Town: 24 kekalahan di Premier League, finis di posisi ke-19 (degradasi)
- Las Palmas: 22 kekalahan di La Liga, finis di posisi ke-19 (degradasi)
Di tengah daftar kelam tersebut, muncul sebuah anomali bernama Tottenham Hotspur. Tim asal London Utara ini mencatatkan 22 kekalahan di Premier League musim 2024/2025, namun secara mengejutkan berhasil mengamankan posisi di zona Eropa. Lebih istimewa lagi, Tottenham Hotspur berhasil lolos ke UEFA Champions League musim depan setelah menjuarai Liga Europa, sebuah pencapaian yang kontras dengan nasib tim-tim lain yang terpuruk karena terlalu sering kalah.
Keberhasilan Tottenham Hotspur menjadi pengecualian yang menarik dalam statistik ini. Di saat tim-tim lain berjuang untuk menghindari degradasi, Spurs justru mampu memanfaatkan peluang dan meraih tiket ke kompetisi tertinggi antarklub Eropa. Kisah mereka menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, segalanya mungkin terjadi, dan nasib buruk pun bisa diubah menjadi keberuntungan.