Banjir Grobogan: Wamentan Janjikan Dukungan Penuh Pemulihan Pertanian

Banjir Grobogan: Wamentan Janjikan Dukungan Penuh Pemulihan Pertanian

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Minggu (9/3/2025) telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada sektor pertanian. Jebolnya dua tanggul sungai mengakibatkan puluhan desa terendam, menghancurkan lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian ribuan petani. Menanggapi bencana ini, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, yang juga putra daerah Grobogan, menyatakan komitmen penuh pemerintah untuk membantu para petani pulih dari kerugian yang dialami.

Wamentan Sudaryono, saat memberikan keterangan pers di Kantor Pos Johar, Semarang, Senin (10/3/2025), mengungkapkan rangkaian langkah konkret yang akan diambil pemerintah. "Upaya pemulihan pertanian pascabanjir ini akan difokuskan pada penyediaan berbagai bentuk dukungan," tegas Sudaryono. Dukungan tersebut meliputi:

  • Penyediaan Bibit dan Benih Gratis: Pemerintah akan menyediakan bibit dan benih unggul secara gratis bagi para petani terdampak agar proses tanam ulang dapat segera dilakukan tanpa membebani petani dengan biaya tambahan.
  • Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan): Alsintan milik pemerintah akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pengolahan lahan pertanian yang terdampak banjir. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan lahan dan mempersiapkan lahan untuk penanaman kembali.
  • Perhatian Khusus untuk Pupuk: Wamentan telah menginstruksikan Pupuk Indonesia untuk memberikan perhatian khusus kepada petani yang pupuknya rusak atau hilang akibat banjir. Ia meminta agar perusahaan tersebut memberikan solusi, termasuk kemungkinan memanfaatkan program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk mengganti pupuk yang gagal digunakan.

Lebih lanjut, Wamentan telah berkoordinasi dengan Bupati Grobogan untuk melakukan pendataan yang akurat dan rinci mengenai luas lahan pertanian yang terdampak banjir. Data ini akan menjadi dasar perencanaan dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran. "Sebagai orang Grobogan, saya sangat prihatin dengan kondisi ini dan akan memastikan bantuan sampai kepada para petani," ujar Sudaryono menekankan kepeduliannya terhadap masyarakat Grobogan.

Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan menunjukkan dampak yang luas dari bencana ini. Sebanyak 21 desa di enam kecamatan – Toroh, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Gubug, dan Tegowanu – terendam banjir. Berdasarkan data terbaru per pukul 14.00 WIB pada Senin (10/3/2025), tercatat 2.815 keluarga terdampak dan 150 jiwa mengungsi di Gereja Desa Ringin Kidul, Kecamatan Gubug. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Gubug akibat luapan Sungai Tuntang yang mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. BPBD Grobogan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi para pengungsi dan masyarakat terdampak.

Pemerintah berkomitmen untuk membantu sepenuhnya pemulihan sektor pertanian di Grobogan pascabanjir. Langkah-langkah yang telah dijabarkan menunjukkan keseriusan pemerintah untuk memastikan agar para petani dapat kembali beraktivitas dan kehidupan ekonomi masyarakat dapat segera pulih.