Strategi Mengatasi Beban Utang: Negosiasi dan Mediasi sebagai Jalan Keluar
Strategi Mengatasi Beban Utang: Negosiasi dan Mediasi sebagai Jalan Keluar
Menangani utang yang membengkak merupakan tantangan besar bagi banyak individu. Seringkali, upaya menghindar seperti mengganti nomor telepon atau menghilang dari jangkauan kreditor justru memperparah situasi keuangan. Alih-alih menyelesaikan masalah, tindakan tersebut hanya menunda dan meningkatkan beban finansial di masa depan. Menurut Abdul Gofur, perwakilan dari Bisalunas, lembaga yang fokus pada penyelesaian utang, mengabaikan kewajiban pembayaran akan mengakibatkan akumulasi bunga dan denda, sehingga total utang yang harus dilunasi semakin membesar.
"Banyak yang beranggapan bahwa dengan menghindar, utang akan lenyap begitu saja. Namun, realitanya justru sebaliknya," jelas Gofur dalam siaran pers baru-baru ini. "Semakin lama diabaikan, semakin besar jumlah yang harus dibayarkan, dan dampaknya tidak hanya finansial semata." Selain beban finansial yang terus membengkak, menghindari pembayaran utang juga berdampak negatif pada skor kredit. Hal ini akan membuat individu tersebut kesulitan mengakses fasilitas keuangan seperti pinjaman modal usaha, pembelian kendaraan, atau bahkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di kemudian hari. Lembaga keuangan memiliki akses ke database kredit nasional, sehingga riwayat kredit yang buruk akan tercatat dan berpotensi menyebabkan penolakan pengajuan pinjaman.
Lebih lanjut, Gofur menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, penghindaran pembayaran utang dapat berujung pada tindakan hukum dari lembaga keuangan. Hal ini bisa mencakup tuntutan perdata dan bahkan penyitaan aset, terutama bagi mereka yang menggunakan aset sebagai jaminan. Oleh karena itu, strategi yang lebih bijak dan konstruktif perlu diadopsi.
Solusi yang Efektif: Bernegosiasi dan Memanfaatkan Mediasi
Sebagai alternatif yang lebih efektif, Gofur menyarankan masyarakat untuk segera mencari solusi melalui negosiasi dan mediasi. "Daripada menghindari, lebih baik bernegosiasi untuk mendapatkan keringanan pembayaran," ujarnya. "Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pemberi pinjaman dan menjelaskan situasi keuangan Anda." Bisalunas, sebagai penyedia layanan mediasi penyelesaian utang, menawarkan solusi bagi masyarakat yang kesulitan membayar cicilan. Mediasi memungkinkan negosiasi untuk mendapatkan pengurangan denda, penyesuaian jangka waktu pembayaran, atau skema pembayaran yang lebih fleksibel.
"Dengan mediasi, beban finansial tidak semakin berat. Penyelesaian utang secara legal dan aman jauh lebih baik daripada menghindarinya," tambah Gofur. Langkah ini memungkinkan individu untuk menyelesaikan masalah utang secara terstruktur dan terhindar dari risiko hukum serta dampak negatif pada skor kredit jangka panjang. Intinya, menghadapi masalah utang dengan strategi yang tepat, seperti negosiasi dan mediasi, dapat membantu individu keluar dari tekanan finansial tanpa harus menghadapi konsekuensi yang lebih buruk. Keberanian untuk menghadapi masalah dan mencari solusi terbaik merupakan kunci untuk keluar dari situasi sulit ini.
Layanan konsultasi dari Bisalunas dapat diakses melalui:
- Nomor WhatsApp: 0858-6600-6000
- Situs resmi: Bisalunas.id
- Akun Instagram: @bisalunas