Tragedi Palagan: Mahasiswa UGM Tewas, Tuntutan Keadilan Bergema
Tragedi pilu menimpa Argo Ericko Achfandi, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meregang nyawa dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman. Insiden nahas yang terjadi pada dini hari, Sabtu (24/5/2024), itu merenggut impiannya untuk menjadi seorang ahli hukum yang membanggakan ibunya.
Argo tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak oleh sebuah mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengindahan Tarigan, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Diduga, Christiano memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat hendak berputar arah. Ironisnya, berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya upaya pengereman dari Christiano sebelum benturan maut itu terjadi. Mobil baru berhenti setelah menabrak kendaraan lain yang terparkir di tepi jalan.
Kabar duka ini sontak memicu gelombang keprihatinan di kalangan mahasiswa UGM, khususnya di Fakultas Hukum. Aksi doa bersama dan tabur bunga digelar sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Argo, sekaligus menyuarakan tuntutan keadilan atas kematiannya. Para mahasiswa merasa ada kejanggalan dalam penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian. Pasalnya, pelaku yang jelas-jelas menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, awalnya tidak ditahan.
Kejanggalan ini juga memicu reaksi keras dari warganet. Tagar #JusticeForArgo menggema di media sosial, sebagai bentuk dukungan moral dan desakan agar kasus ini diusut tuntas secara transparan dan adil. Banyak yang menyayangkan hilangnya sosok mahasiswa yang dikenal baik dan ringan tangan tersebut.
Anggota Komisi III DPR-RI Abdullah turut angkat bicara, mendesak agar penanganan kasus ini dilakukan berdasarkan prinsip keadilan, tanpa memandang status sosial pelaku. Ia mendorong kepolisian untuk melibatkan Kompolnas dan Ombudsman dalam proses penyidikan, guna menjawab keraguan publik.
Kasus ini mengingatkan pada kasus-kasus sebelumnya yang melibatkan oknum dengan status sosial tinggi, di mana penegakan hukum terkesan tebang pilih. Masyarakat berharap, kasus Argo dapat menjadi momentum untuk merefleksikan kembali nilai-nilai keadilan dan kesetaraan di mata hukum.
Di tengah duka yang mendalam, ibunda Argo, Meli, menyampaikan kesaksian tentang putranya sebagai sosok anak yang baik, hebat, dan memiliki semangat tinggi, terutama dalam menuntut ilmu. Ia merelakan kepergian Argo, namun tetap menuntut keadilan ditegakkan.
Kisah Argo juga menjadi kontras dengan gaya hidup sebagian mahasiswa yang gemar memamerkan kekayaan orang tua. Semangat berbagi dan membantu sesama, seperti yang ditunjukkan oleh Ibas Ninoms, seorang pengusaha muda di Yogyakarta, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mensyukuri apa yang dimiliki.
- Fakta Kasus:
- Kecelakaan terjadi pada dini hari Sabtu (24/5/2024)
- Lokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman
- Korban adalah Mahasiswa FH UGM
- Pelaku adalah Mahasiswa FEB UGM
- Tuntutan:
- Keadilan untuk Argo
- Penanganan kasus secara transparan
- Keterlibatan Kompolnas dan Ombudsman
- Dukungan:
- Tagar #JusticeForArgo
- Doa bersama dan tabur bunga
- Ucapan bela sungkawa