Perayaan Kelulusan SMKN 1 Tapin Selatan Menuai Kontroversi: DPRD dan Pihak Sekolah Angkat Bicara

Perpisahan Siswa SMKN 1 Tapin Selatan Jadi Perbincangan Hangat

Perayaan kelulusan siswa SMKN 1 Tapin Selatan angkatan 2025 baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah video acara tersebut viral di media sosial. Video tersebut menampilkan hiburan musik dengan disc jockey (DJ) dan aksi saweran siswa, yang memicu beragam komentar dari warganet. Beberapa pihak menilai acara tersebut kurang pantas diadakan di lingkungan sekolah, sementara yang lain berpendapat bahwa hal itu wajar sebagai bentuk perayaan.

Ketua DPRD Kabupaten Tapin, Achmad Riduan Syah, mengungkapkan keprihatinannya atas bentuk hiburan yang dianggap kurang sesuai untuk acara sekolah. Menurutnya, kegiatan seperti joget-joget yang berlebihan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap pola pikir pelajar. Riduan menegaskan pentingnya menjaga norma dan nilai-nilai pendidikan di lingkungan sekolah, meskipun hiburan tetap diperbolehkan dalam batas wajar.

Tanggapan DPRD Tapin dan Klarifikasi Pihak Sekolah

DPRD Tapin mendorong Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan untuk memberikan teguran kepada pihak sekolah atas dugaan kelalaian dalam mengawasi jalannya kegiatan. Mereka berencana menjadwalkan rapat dengar pendapat dengan dinas pendidikan dan pihak sekolah untuk membahas masalah ini lebih lanjut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala SMKN 1 Tapin Selatan, Edi Suhariyono, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diadakan di lingkungan sekolah dengan tujuan untuk mencegah aksi-aksi negatif seperti konvoi liar atau vandalisme yang sering terjadi saat perayaan kelulusan. Edi mengakui bahwa pihaknya sempat menolak kehadiran DJ, namun akhirnya memberikan izin terbatas dengan beberapa persyaratan, seperti durasi terbatas, siang hari, pakaian sopan, dan larangan aksi anarkistis.

Permohonan Maaf dan Evaluasi ke Depan

Terkait aksi saweran yang juga menjadi sorotan, Edi mengakui bahwa hal itu terjadi secara spontan di luar rencana acara. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan kejadian tersebut dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Pihak sekolah juga membuka ruang diskusi untuk membentuk konsep perayaan kelulusan yang meriah namun tetap sesuai dengan norma pendidikan.

Edi juga menyayangkan beberapa pemberitaan yang muncul tanpa konfirmasi ke pihak sekolah, yang menurutnya memicu kesalahpahaman di masyarakat.

Baik pihak DPRD Tapin maupun SMKN 1 Tapin Selatan sepakat bahwa dunia pendidikan harus terjaga dari aktivitas yang berpotensi disalahartikan publik. Perayaan kelulusan perlu dievaluasi menyeluruh.

Poin-poin penting dari kejadian ini adalah:

  • Viralnya video perayaan kelulusan SMKN 1 Tapin Selatan yang menampilkan DJ dan saweran.
  • Keprihatinan DPRD Tapin atas bentuk hiburan yang dianggap kurang pantas.
  • Dorongan DPRD kepada Dinas Pendidikan untuk memberikan teguran kepada sekolah.
  • Klarifikasi pihak sekolah yang menyatakan kegiatan tersebut bertujuan mencegah aksi negatif.
  • Permohonan maaf pihak sekolah atas aksi saweran dan janji untuk melakukan evaluasi.